Bupati Sitaro Toni Supit, SE MM |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Bupati Kabupaten kepulauan Sitaro Toni Supit SE, MM (Tonsu)
mengaku tidak sepakat jika Kepala
Daerah dipilih oleh DPRD, atau menolak Rancangan Undang-Undang Pilkada tidak langsung yang saat ini sedang menjadi polemik seperti yang telah di beritakan hampir di seluruh media.
Menurutnya, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah
pesta rakyat yang harusnya menggembirakan dan gegap gempita.
“Saya sebagai Bupati yang dipilih oleh rakyat, merasa kurang
setuju jika Pilkada dipilih oleh DPRD,”kata Tonsu kepada awak media.
Menurutnya, keeratan hubungan antara rakyat dengan pemimpinnya akan lebih bermakna jika Pilkada dipilih langsung rakyat. Sebab, rakyat akan merasa lebih mencintai pemimpinnya.
Begitupun sebaliknya, pemimpinnya akan benar-benar all out berjuang demi rakyatnya, “Yang saya rasakan begitu. Karena dipilih rakyat, fikiran saya tiada lain masyarakat bumi karangetang,”jelasnya.
Jika sistem Pilkada langsung ini masih ada kekurangan kata Tonsu, maka perlu dievaluasi. Namun, evaluasi tersebut bukan berarti harus mengganti mekanismenya dengan pemilihan oleh DPRD. Sebab, ini kurang mencerminkan substansi demokrasi itu sendiri, yakni partisipasi rakyat dalam memilih pemimpin yang diingini.
“Misalnya evaluasi dari segi teknis pelaksanaannya. Untuk menghemat anggaran, bisa dengan cara menghelat Pilkada serentak. Intinya, biarkan rakyat memilih pemimpin yang inginkannya,”tandasnya.( rags)
Menurutnya, keeratan hubungan antara rakyat dengan pemimpinnya akan lebih bermakna jika Pilkada dipilih langsung rakyat. Sebab, rakyat akan merasa lebih mencintai pemimpinnya.
Begitupun sebaliknya, pemimpinnya akan benar-benar all out berjuang demi rakyatnya, “Yang saya rasakan begitu. Karena dipilih rakyat, fikiran saya tiada lain masyarakat bumi karangetang,”jelasnya.
Jika sistem Pilkada langsung ini masih ada kekurangan kata Tonsu, maka perlu dievaluasi. Namun, evaluasi tersebut bukan berarti harus mengganti mekanismenya dengan pemilihan oleh DPRD. Sebab, ini kurang mencerminkan substansi demokrasi itu sendiri, yakni partisipasi rakyat dalam memilih pemimpin yang diingini.
“Misalnya evaluasi dari segi teknis pelaksanaannya. Untuk menghemat anggaran, bisa dengan cara menghelat Pilkada serentak. Intinya, biarkan rakyat memilih pemimpin yang inginkannya,”tandasnya.(
0 komentar:
Post a Comment