foto reuters |
Suarasitaronews.com-London : Seorang wratawan Amerika Serikat James Foley tewas saat bertugas, setelah di tangkap dan dibunuh oleh militan ISIS yang memiliki tindakan brutal yang sedang beroperasi di Irak dan Suriah.
Hal tersebut diungkapkan oleh menteri luar negeri Inggris philip Hammond, seperti dilansir oleh detik.com Kamis, (21/8), yang juga dilansir oleh kantor berita AFP dimana, pelaku pembunuhan dengan cara dipenggal dalam video diduga adalah warga Inggris, sehingga otoritas Inggris tengah melakukan upaya untuk memverifikasi pria tersebut.
Dalam wawancara dengan radio BBC, Hammond mengaku sangat ngeri atas eksekusi brutal tersebut. "Itu hanya salah satu contoh lainnya dalam katalog kebrutalan organisasi ini," cetus pejabat tinggi Inggris tersebut.
Dikatakan Hammond, kekejaman ISIS atau Daulah Islamiyah di Irak dan Suriah "benar-benar mengerikan dan mengejutkan". Menurutnya, hal itulah yang mendorong komunitas internasional untuk mendukung warga Irak dan pejuang Kurdi dalam melawan organisasi jahat tersebut.
Militan ISIS merilis video berjudul "A Message to America" yang menunjukkan eksekusi mati Foley. Dalam video berdurasi 5 menit itu, ISIS menyatakan, Foley dibunuh setelah Presiden AS Barack Obama memerintahkan serangan udara terhadap ISIS di Irak bagian utara.
Militan ISIS menyebut eksekusi mati Foley sebagai balasan atas serangan udara militer AS. Mereka juga mengancam akan membunuh wartawan AS lainnya, Steven Sotloff, yang ditunjukkan masih dalam keadaan hidup di video tersebut.
Menurut ISIS dalam video tersebut, nyawa Sotloff tergantung pada Presiden Barack Obama. ISIS mendesak Obama untuk menghentikan aksi militer AS terhadap ISIS di Irak. (detik.com)
Dalam wawancara dengan radio BBC, Hammond mengaku sangat ngeri atas eksekusi brutal tersebut. "Itu hanya salah satu contoh lainnya dalam katalog kebrutalan organisasi ini," cetus pejabat tinggi Inggris tersebut.
Dikatakan Hammond, kekejaman ISIS atau Daulah Islamiyah di Irak dan Suriah "benar-benar mengerikan dan mengejutkan". Menurutnya, hal itulah yang mendorong komunitas internasional untuk mendukung warga Irak dan pejuang Kurdi dalam melawan organisasi jahat tersebut.
Militan ISIS merilis video berjudul "A Message to America" yang menunjukkan eksekusi mati Foley. Dalam video berdurasi 5 menit itu, ISIS menyatakan, Foley dibunuh setelah Presiden AS Barack Obama memerintahkan serangan udara terhadap ISIS di Irak bagian utara.
Militan ISIS menyebut eksekusi mati Foley sebagai balasan atas serangan udara militer AS. Mereka juga mengancam akan membunuh wartawan AS lainnya, Steven Sotloff, yang ditunjukkan masih dalam keadaan hidup di video tersebut.
Menurut ISIS dalam video tersebut, nyawa Sotloff tergantung pada Presiden Barack Obama. ISIS mendesak Obama untuk menghentikan aksi militer AS terhadap ISIS di Irak. (detik.com)
0 komentar:
Post a Comment