Ilustrasi Foto |
Suarasitaronews.com-Siau : Kebijakan pemerintah pusat mewajibkan
kepada semua produsen rokok untuk memperingatkan bahaya rokok melalui
gambar pada bungkus rokok yang
resmi berlaku Juli 2014 lalu, cukup berpengaruh. Mayoritas penikmat rokok di kepulauan Sitaro mengaku takut melihat gambar yang cukup menyeramkan itu. Meski belum ada keterangan resmi dari dinas kesehatan setempat terkait pengaruh bungkus rokok seram itu, namun bisa dilihat dari penjualan kotak rokok aluminium.
Riadi (34) perantau asal semarang, yang menjual kotak rokok aluminium keliling ini, selama di Sitaro ia mengaku meraup untung besar pasca beredarnya bungkus rokok dengan gambar seram. Riadi mengatakan dalam sehari dagangannya bisa habis 15-25 kotak."Harga yang dijual pun bervariasi mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung kualitas dan jenis kotak rokok itu. "Ya, laris manis ini setelah bungkus rokok bergambar itu. Lumayanlah, gak sia sia jauh-jauh dari semarang bisa dapat tiga kali lipat peminatnya," kata Riadi saat bertemu awak media
Sementara Andhika Janis (35), warga Ulu Siau mengaku sangat risih melihat bungkus rokok yang dijual saat ini. Sebab, tampilan gambarnya sangat menakutkan. Karena sudah menjadi pecandu rokok, ia mencari cara jitu agar dia bisa kembali merokok seperti biasa.
Caranya membuang bungkus rokok asli dan menggantinya dengan kotak rokok aluminium. "Dari pada terlihat terus saat ambil rokok, mending bungkusnya dibuang aja. Saya masukkan rokok itu ke kotak rokok buatan (aluminium). Apalagi, kotak rokok itu banyak pilihannya, tergantung merek," ujarnya.
Pernyataan serupa juga diutarakan Carlie ma'un warga Ondong Siau, Menurut dia, belakangan terakhir sangat sulit mencari rokok yang masih belum bergambar seram. Dia pun cukup terpengaruh terhadap bungkus rokok yang beredar saat ini. "Kemarin-kemarin saya sempat ganti rokok yang tidak ada gambarnya, tapi sekarang tidak ada lagi. Jadi, mau tak mau harus dibuang bungkusnya," kata Carlie yang mengaku sudah merokok sejak masih duduk di bangku kelas I SMP ini. (Rags)
Riadi (34) perantau asal semarang, yang menjual kotak rokok aluminium keliling ini, selama di Sitaro ia mengaku meraup untung besar pasca beredarnya bungkus rokok dengan gambar seram. Riadi mengatakan dalam sehari dagangannya bisa habis 15-25 kotak."Harga yang dijual pun bervariasi mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung kualitas dan jenis kotak rokok itu. "Ya, laris manis ini setelah bungkus rokok bergambar itu. Lumayanlah, gak sia sia jauh-jauh dari semarang bisa dapat tiga kali lipat peminatnya," kata Riadi saat bertemu awak media
Sementara Andhika Janis (35), warga Ulu Siau mengaku sangat risih melihat bungkus rokok yang dijual saat ini. Sebab, tampilan gambarnya sangat menakutkan. Karena sudah menjadi pecandu rokok, ia mencari cara jitu agar dia bisa kembali merokok seperti biasa.
Caranya membuang bungkus rokok asli dan menggantinya dengan kotak rokok aluminium. "Dari pada terlihat terus saat ambil rokok, mending bungkusnya dibuang aja. Saya masukkan rokok itu ke kotak rokok buatan (aluminium). Apalagi, kotak rokok itu banyak pilihannya, tergantung merek," ujarnya.
Pernyataan serupa juga diutarakan Carlie ma'un warga Ondong Siau, Menurut dia, belakangan terakhir sangat sulit mencari rokok yang masih belum bergambar seram. Dia pun cukup terpengaruh terhadap bungkus rokok yang beredar saat ini. "Kemarin-kemarin saya sempat ganti rokok yang tidak ada gambarnya, tapi sekarang tidak ada lagi. Jadi, mau tak mau harus dibuang bungkusnya," kata Carlie yang mengaku sudah merokok sejak masih duduk di bangku kelas I SMP ini. (Rags)
0 komentar:
Post a Comment