Satpol PP Sitaro Saat gelar Sidak di Pelabuhan (foto dok SSN) |
Suarasitaronews.com-Ondong Siau : Intensitas Tugas luar (TL) atau perjalan
dinas keluar daerah oleh pegawai negeri sipil (PNS) di
lingkungan Pemerintahan Daerah (Pemkab) Sitaro, kini semakin tinggi. Bahkan banyak "menduga" TL tersebut dijadikan lahan untuk mendapatkan
uang.
Ketua Sitaro Corruption Wacth (SCW) Victor Salindeho Kamis (28/8) mengatakan, dana perjalanan dinas adalah yang paling rawan diselewengkan alias dikorupsi oleh oknum PNS. Biasanya, kata dia, anggaran perjalanan dinas tersebut digunakan untuk biaya hotel, transportasi dan akomodasi sesuai dengan golongan masing-masing.
Ketua Sitaro Corruption Wacth (SCW) Victor Salindeho Kamis (28/8) mengatakan, dana perjalanan dinas adalah yang paling rawan diselewengkan alias dikorupsi oleh oknum PNS. Biasanya, kata dia, anggaran perjalanan dinas tersebut digunakan untuk biaya hotel, transportasi dan akomodasi sesuai dengan golongan masing-masing.
“Memang banyak perjalanan dinas fiktif. Karena
banyak PNS yang melakukan perjalanan dinas tidak seperti yang mereka
laporkan,” jelasnya.
Ia mencontohkan, ada oknum PNS yang melaporkan perjalanan dinas untuk 5 orang, namun nyatanya hanya 2 orang yang berangkat. Lalu jangka waktu perjalanan dinasnya juga dikorupsi, alias tidak dilaporkan sesuai dengan yang dilakukan.
Ia mencontohkan, ada oknum PNS yang melaporkan perjalanan dinas untuk 5 orang, namun nyatanya hanya 2 orang yang berangkat. Lalu jangka waktu perjalanan dinasnya juga dikorupsi, alias tidak dilaporkan sesuai dengan yang dilakukan.
“Misalkan mereka cuma pergi dua hari
tapi dilaporkan lima hari. Ini modus lama yang primitf, dan ini sudah
ada sejak Sitaro belum jadi kabupaten,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, didorong ingin meraup keuntungan dari APBD, oknum PNS pun tak kehabisan akal. Bahkan mereka berani memanipulasi tiket-tiket perjalanan dengan membuat tiket palsu.
Ia menjelaskan, didorong ingin meraup keuntungan dari APBD, oknum PNS pun tak kehabisan akal. Bahkan mereka berani memanipulasi tiket-tiket perjalanan dengan membuat tiket palsu.
“Saya sering nangani
klien yang terjerat korupsi. Rupanya ada juga modus seperti itu.
Pembuatan tiket dan dokumen
palsu,”cetusnya.
Victor mengatakan, dari pengalamannya, setidaknya ada tiga cara penyelewangan yang dilakukan PNS. Pertama para PNS tersebut benar-benar tidak melakukan perjalanan dinas (fiktif).
Victor mengatakan, dari pengalamannya, setidaknya ada tiga cara penyelewangan yang dilakukan PNS. Pertama para PNS tersebut benar-benar tidak melakukan perjalanan dinas (fiktif).
“Uangnya
dikumpulkan sebagai dana taktis, untuk keperluan yang tidak ada
anggarannya,” katanya.
Kedua, para PNS itu pergi dinas, tetapi memakai maskapai penerbangan yang tiketnya lebih murah. “Misalnya dalam Surat Perjalanan (SPJ) dilampirkan tiket dan boarding pass Garuda, tapi sebenarnya dia pergi pakai penerbangan lain yang lebih murah. Selisih uangnya mereka pakai,” jelasnya.
Sementara kategori ketiga, oknum PNS melaksakan perjalanan dinas, tapi harinya lebih pendek dari yang tercantum dalam SPJ. Maskapai penerbangan yang dipakai pun juga yang lebih murah dibandingkan tiket dan boarding pass yang dilaporkan.
Kedua, para PNS itu pergi dinas, tetapi memakai maskapai penerbangan yang tiketnya lebih murah. “Misalnya dalam Surat Perjalanan (SPJ) dilampirkan tiket dan boarding pass Garuda, tapi sebenarnya dia pergi pakai penerbangan lain yang lebih murah. Selisih uangnya mereka pakai,” jelasnya.
Sementara kategori ketiga, oknum PNS melaksakan perjalanan dinas, tapi harinya lebih pendek dari yang tercantum dalam SPJ. Maskapai penerbangan yang dipakai pun juga yang lebih murah dibandingkan tiket dan boarding pass yang dilaporkan.
“Modus lainnya biasanya pada perjalanan dinas rombongan, misalnya dalam surat tugas disebutkan yang pergi 4 orang, tetapi praktiknya yang benar- benar jalan hanya satu orang,” jelasnya kepada awak media siang tadi, (rags)
0 komentar:
Post a Comment