Bendera AS |
Suarasitaronews.com-Washington : Pemerintah Amerika Serikat mengecam keras pembunuhan remaja Palestina,
yang disebut-sebut sebagai balasan atas kematian 3 remaja Israel di Tepi
Barat. AS memperingatkan bahwa aksi balas dendam hanya akan memperburuk
situasi.
"Tidak ada kata yang bisa menggambarkan rasa bela sungkawa kami kepada rakyat Palestina," ujar Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Kamis (3/7).
Secara terpisah, penasihat keamanan Presiden Barack Obama, Susan Rice menyebut pembunuhan remaja berusia 16 tahun yang bernama Mohammed Abu Khder ini sebagai tindakan keji. Melalui akun Twitter-nya, Rice menyerukan agar kedua pihak, baik Israel maupun Palestina untuk menghindari aksi balas dendam.
Laporan media setempat menyebutkan, Khder dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil oleh tiga warga Israel di Yerusalem Timur. Beberapa saat kemudian, polisi mengkonfirmasi temuan jasad di sebuah hutan di wilayah Yerusalem Barat. Hasil pemeriksaan DNA menunjukkan bahwa jasad tersebut merupakan remaja Palestina yang dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Dalam pernyataannya, Menlu Kerry mengecam keras pembunuhan ini. Menurut Kerry, sangat memuakkan memikirkan seorang remaja laki-laki yang diculik dari jalanan dan nyawanya direnggut darinya dan keluarganya.
Menlu Kerry yang telah berbicara via telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini menekankan bahwa PM Israel sendiri telah mengecam keras pembunuhan remaja Palestina tersebut. PM Netanyahu, menurut Kerry, juga telah memperingatkan warga Israel untuk tidak main hakim sendiri.
"Mereka yang melakukan aksi balas dendam hanya akan mengacaukan situasi yang sudah meledak dan sangat emosional," tegas Kerry.
"Kami melihat kepada pemerintah kedua pihak, baik Israel maupun Otoritas Palestina untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mencegah aksi kekerasan dan untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," imbuhnya.
"Pada masa yang tegang dan berbahaya ini, semua pihak harus melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk melindungi mereka yang tidak bersalah dan bertindak dengan penuh pertimbangan dan menahan diri, tidak saling menuduh," jelas Kerry.
Ketegangan antara kedua pihak dimulai sejak 12 Juni lalu ketika 3 remaja Israel menghilang di Tepi Barat. Sekitar 2 minggu kemudian, atau pada Senin (30/6) kemarin, ketiganya ditemukan sudah menjadi mayat. Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas hal ini dan bersumpah akan membuat Hamas membayarnya.(detik.com)
"Tidak ada kata yang bisa menggambarkan rasa bela sungkawa kami kepada rakyat Palestina," ujar Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Kamis (3/7).
Secara terpisah, penasihat keamanan Presiden Barack Obama, Susan Rice menyebut pembunuhan remaja berusia 16 tahun yang bernama Mohammed Abu Khder ini sebagai tindakan keji. Melalui akun Twitter-nya, Rice menyerukan agar kedua pihak, baik Israel maupun Palestina untuk menghindari aksi balas dendam.
Laporan media setempat menyebutkan, Khder dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil oleh tiga warga Israel di Yerusalem Timur. Beberapa saat kemudian, polisi mengkonfirmasi temuan jasad di sebuah hutan di wilayah Yerusalem Barat. Hasil pemeriksaan DNA menunjukkan bahwa jasad tersebut merupakan remaja Palestina yang dilaporkan hilang oleh keluarganya.
Dalam pernyataannya, Menlu Kerry mengecam keras pembunuhan ini. Menurut Kerry, sangat memuakkan memikirkan seorang remaja laki-laki yang diculik dari jalanan dan nyawanya direnggut darinya dan keluarganya.
Menlu Kerry yang telah berbicara via telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini menekankan bahwa PM Israel sendiri telah mengecam keras pembunuhan remaja Palestina tersebut. PM Netanyahu, menurut Kerry, juga telah memperingatkan warga Israel untuk tidak main hakim sendiri.
"Mereka yang melakukan aksi balas dendam hanya akan mengacaukan situasi yang sudah meledak dan sangat emosional," tegas Kerry.
"Kami melihat kepada pemerintah kedua pihak, baik Israel maupun Otoritas Palestina untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mencegah aksi kekerasan dan untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," imbuhnya.
"Pada masa yang tegang dan berbahaya ini, semua pihak harus melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk melindungi mereka yang tidak bersalah dan bertindak dengan penuh pertimbangan dan menahan diri, tidak saling menuduh," jelas Kerry.
Ketegangan antara kedua pihak dimulai sejak 12 Juni lalu ketika 3 remaja Israel menghilang di Tepi Barat. Sekitar 2 minggu kemudian, atau pada Senin (30/6) kemarin, ketiganya ditemukan sudah menjadi mayat. Israel menuding Hamas bertanggung jawab atas hal ini dan bersumpah akan membuat Hamas membayarnya.(detik.com)
0 komentar:
Post a Comment