Mata uang Rupiah dan Dolar |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali anjlok pada posisi terpuruk pada level Rp11.962 per USD yang diakibatkan oleh banyaknya sentimen negatif dari luar negeri.
Dilansir Bloomberg Dollar Index, Rabu (18/6/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 93 poin atau setara dengan 0,79 persen menjadi Rp11.986 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp11.920-Rp11.986 per USD.
Dilansir Bloomberg Dollar Index, Rabu (18/6/2014), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 93 poin atau setara dengan 0,79 persen menjadi Rp11.986 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp11.920-Rp11.986 per USD.
Anjloknya nilai tukar Rupiah, disebabkan lantaran Indeks Harga Konsumen (IHK) di AS
menunjukkan adanya inflasi sebesar 0,4 persen. Adanya inflasi ini,
membuat dolar AS menguat terhadap beberapa mata uang utama. Pasalnya,
inflasi yang tinggi diperkirakan seiring dengan menguatnya pertumbuhan
ekonomi.
The Bloomberg Dollar Index Spot ditutup pada level tertinggi dalam seminggu kemarin, setelah inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan. Sementara yen Jepang berada di dekat level terendah satu minggu, setelah sebuah laporan menunjukkan ekspor Jepang turun untuk pertama kalinya dalam 15 bulan.
The Bloomberg Dollar Index Spot ditutup pada level tertinggi dalam seminggu kemarin, setelah inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan. Sementara yen Jepang berada di dekat level terendah satu minggu, setelah sebuah laporan menunjukkan ekspor Jepang turun untuk pertama kalinya dalam 15 bulan.
Ditambah lagi adanya kerusuhan di Irak yang telah mendongkrak harga minyak mentah.
Akibatnya, para investor lebih memilih melarikan dananya ke aset safe
haven, dan dolar AS pun menjadi pilihan utama.(okezone.com/erga)
0 komentar:
Post a Comment