Add caption |
Suarasitaronews.com-AS : Dua orang polisi tewas ditembak pada Minggu
waktu Las Vegas, Amerika Serikat. Pelaku adalah suami istri yang diduga
pemuja Nazi atau dari kelompok supremasi kulit putih. Setelah
menewaskan tiga orang, keduanya bunuh diri.
Diberitakan CNN, Senin 9 Juni 2014, penembakan dilakukan oleh Jerad Miller dan istrinya, Amanda, terhadap dua orang polisi bernama Igor Soldo dan Alyn Beck, serta seorang warga sipil Joseph Wilcox. Kedua polisi itu ditembak saat sedang makan siang di sebuah restoran.
Menurut Sherrif Kevin McMahill, Jerad menembak kepala Soldo dari belakang, lalu Beck di lehernya. Amanda mengeluarkan pistol dari tasnya dan menembak Beck lagi. Wilcox ditembak di depan supermarket Walmart. Saat itu dia berusaha menghentikan Jerad, namun tidak menyadari keberadaan Amanda.
McMahill mengatakan, usai menembak dua polisi, kedua tersangka meletakkan bendera "Don't Tread on Me" yang merupakan lambang kelompok supremasi kulit putih dan sebuah swastika Nazi di atas mayat salah satu korban.
Dugaan awal, keduanya adalah pemuja Nazi atau supremasi kulit putih. Dugaan ini diperkuat oleh temuan ratusan amunisi di dalam tas kedua pelaku. Terlihat suami istri ini siap untuk baku tembak lama dengan polisi.
"Tidak diragukan lagi pelaku punya ideologi yang sejalan dengan militan dan supremasi kulit putih," kata McMahill.
Di dalam Walmart, keduanya mengakhiri hidup. Amanda menembak suaminya beberapa kali hingga tewas sebelum dia sendiri bunuh diri.
Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mencari motif pelaku. Namun polisi meyakini keduanya bertindak sendiri dan korban dipilih secara acak.
Kedua pasangan Miller ini tinggal bersama sahabat mereka Kelley Fielder. Wanita ini mengakui bahwa Minggu itu keduanya keluar membawa senjata dan amunisi. Dia menyesal tidak menghentikan mereka.
Menurut tetangga, suami-istri ini punya kebiasaan aneh. Salah satunya adalah memakai kostum penjahat dalam film Batman, yaitu Joker dan Harley Quinn. Terkadang, Jerad memakai kostum Slenderman, karakter horor fiksi yang membunuh bocah perempuan 12 tahun di Wisconsin. (Viva.co.id)
Diberitakan CNN, Senin 9 Juni 2014, penembakan dilakukan oleh Jerad Miller dan istrinya, Amanda, terhadap dua orang polisi bernama Igor Soldo dan Alyn Beck, serta seorang warga sipil Joseph Wilcox. Kedua polisi itu ditembak saat sedang makan siang di sebuah restoran.
Menurut Sherrif Kevin McMahill, Jerad menembak kepala Soldo dari belakang, lalu Beck di lehernya. Amanda mengeluarkan pistol dari tasnya dan menembak Beck lagi. Wilcox ditembak di depan supermarket Walmart. Saat itu dia berusaha menghentikan Jerad, namun tidak menyadari keberadaan Amanda.
McMahill mengatakan, usai menembak dua polisi, kedua tersangka meletakkan bendera "Don't Tread on Me" yang merupakan lambang kelompok supremasi kulit putih dan sebuah swastika Nazi di atas mayat salah satu korban.
Dugaan awal, keduanya adalah pemuja Nazi atau supremasi kulit putih. Dugaan ini diperkuat oleh temuan ratusan amunisi di dalam tas kedua pelaku. Terlihat suami istri ini siap untuk baku tembak lama dengan polisi.
"Tidak diragukan lagi pelaku punya ideologi yang sejalan dengan militan dan supremasi kulit putih," kata McMahill.
Di dalam Walmart, keduanya mengakhiri hidup. Amanda menembak suaminya beberapa kali hingga tewas sebelum dia sendiri bunuh diri.
Penyelidikan masih terus dilakukan untuk mencari motif pelaku. Namun polisi meyakini keduanya bertindak sendiri dan korban dipilih secara acak.
Kedua pasangan Miller ini tinggal bersama sahabat mereka Kelley Fielder. Wanita ini mengakui bahwa Minggu itu keduanya keluar membawa senjata dan amunisi. Dia menyesal tidak menghentikan mereka.
Menurut tetangga, suami-istri ini punya kebiasaan aneh. Salah satunya adalah memakai kostum penjahat dalam film Batman, yaitu Joker dan Harley Quinn. Terkadang, Jerad memakai kostum Slenderman, karakter horor fiksi yang membunuh bocah perempuan 12 tahun di Wisconsin. (Viva.co.id)
0 komentar:
Post a Comment