Jokowi-Prabowo (foto Viva) |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Calon Presiden dari Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo, berjanji membudayakaan kerja
dengan capaian target kepada para menteri dan para direktur Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Itu apabila dia terpilih menjadi presiden pada
pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli 2014.
Capaian target, kata Jokowi, berguna untuk mengukur kinerja para
menteri di kabinet. Apabila ada menteri atau direktur BUMN yang tidak
bisa sesuai target dan sesuai keinginannya maka langsung dipecat.
"Kalau saya jadi presiden, menteri tidak mencapai target, maaf saya
ganti. Kan gampang banget. Yang antre jadi menteri itu ribuan," kata
Jokowi saat menyampaikan visi misi ekonomi di Hotel Ritz Carlton
Jakarta, Rabu malam, 4 Juni 2014.
Jokowi mencontohkan, misalnya dia menargetkan pembangunan 10.000
mega watt listrik dalam satu tahun. Kata dia, dirinya akan memberikan
target supaya dalam satu bulan itu Perusahaan Listrik Negara (PLN) bisa
menyelesaikan 1.000 mega watt dalam satu bulan. Apabila tidak mencapi
target itu direktur utama PLN akan langsung dipecat.
"Misalnya listrik tadi, menteri itu harus ditarget, direktur BUMN juga," terangnya.
Jokowi menyebutkan, apabila dirinya dan Jusuf Kalla terpilih jadi
presiden dan wakil presiden akan menerapkan juga prinsip kerja yang
digunakannya selama 24 tahun menjalani bisnis ekspor dan impor mebel.
Kata dia, dalam bekerja itu ada tiga prinsip yakni competitive, quality,
dan delivery dan semuanya harus berkesinambungan.
"Kalau bisa bersaing terus kualitas bagus tapi pengiriman lambat itu juga akan ditinggalkan pembeli," terangnya.
Dia juga akan menerapkan kerja memantau lapangan. Seperti yang
dilakukannya ketika mejalani bisnis ekspor impor kayu. Kata dia, karena
itu pula dia hafal bagaimana cara mengepak barang di kontainer.
"Saya naruh almari di kontainer, kursi di kontainer, itu hafal
banget saya. Saya bertahun-tahun melakukannya sendiri," kata Jokowi. (Viva.co.id)
0 komentar:
Post a Comment