Debat Cawapres Hatta dan JK (foto detik.com) |
Suarasitaronews.com-Jakarta :
Debat Cawapres putaran ke empat yang diselenggarakan KPU antara cawapres, Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla (JK). telah mendapatkan komentar dari pakar
komunikasi politik Paramadina Hendri Satrio yang menilai hasil perdebatan tersebut seri.
"Secara Konten, keduanya menyampaikan materi yang berbobot. Pandangan Hatta tentang inovasi teknologi dan kewirausahaan untuk mengatasi bonus demografi sangat tepat," ujar Hendri dalam keterangan tertulis seperti yang dilansir detikcom, Senin (30/6).
"Jusuf Kalla juga cukup mampu menjelaskan tentang maksud revolusi mental yang sering didengungkan," imbuh dia.
Namun dalam debat tersebut lanjut Satrio, JK terlalu banyak bertanya soal pengalaman Hatta di masa lalu. Sehingga Hatta harus menjawabnya, sementara program-program yang akan dilakukan kelak ketika memimpin kurang tersampaikan secara maksimal.
Debat dengan tema Pengembangan SDM dan IPTEK ini dapat saja lebih menarik dari sebelumnya. Sesi ini mempertemukan dua bintang dalam Kabinet Indonesia Bersatu dengan pembahasan implementatif dan strategis.
"Catatan untuk KPU adalah untuk mempersiapkan moderator lebih advance untuk hal teknis debat karena kerap melakukan blunder yang nyaris merugikan salah satu pasangan," sebut Hendri.(detok.com/erga)
"Secara Konten, keduanya menyampaikan materi yang berbobot. Pandangan Hatta tentang inovasi teknologi dan kewirausahaan untuk mengatasi bonus demografi sangat tepat," ujar Hendri dalam keterangan tertulis seperti yang dilansir detikcom, Senin (30/6).
"Jusuf Kalla juga cukup mampu menjelaskan tentang maksud revolusi mental yang sering didengungkan," imbuh dia.
Namun dalam debat tersebut lanjut Satrio, JK terlalu banyak bertanya soal pengalaman Hatta di masa lalu. Sehingga Hatta harus menjawabnya, sementara program-program yang akan dilakukan kelak ketika memimpin kurang tersampaikan secara maksimal.
Debat dengan tema Pengembangan SDM dan IPTEK ini dapat saja lebih menarik dari sebelumnya. Sesi ini mempertemukan dua bintang dalam Kabinet Indonesia Bersatu dengan pembahasan implementatif dan strategis.
"Catatan untuk KPU adalah untuk mempersiapkan moderator lebih advance untuk hal teknis debat karena kerap melakukan blunder yang nyaris merugikan salah satu pasangan," sebut Hendri.(detok.com/erga)
0 komentar:
Post a Comment