Warga Antri Air di Ake Labo (Foto SSN) |
Suarasitaronews.com-Siau : Hampir Seluruh
masyarakat Siau mengalami krisis air bersih, di tengah-tengah musim kemarau ini.
Krisis air bersih ini terjadi karena hujan jarang turun, dengan begitu sumur penampung air hujan yang biasa di gunakan warga di wilayah yang tak terjangkau jaringan
PDAM mulai kering. Seperti halnya warga Siau tengah (Siteng) kampung Beong dan Salili, warga kecamatan Siau barat utara (Sibarut), serta warga kampung Bebali Siau timur.
Hal ini sangat berat dirasakan warga, sebab, warga kian
susah minum, masak, serta mandi, dan mencuci pakaian.
“Kami hanya mengandalkan air
hujan dan menampungnya dalam sumur. Tetapi sekarang, air sumur sudah habis
karena jarang hujan. Kami sulit mendapatkan air bersih mencukupi kebutuhan
sehari-hari, seperti untuk mandi, mencuci sampai memasak,” aku sejumlah warga Siau tengah, Kamis, (8/5) siang tadi.
Keperluan Mandi Warga Gunakan Air Keru (foto SNN) |
“Mobil PDAM jarang masuk ke sini. Kalau pun datang hanya sebagian
warga saja yang bisa dapat air sedangkan yang lain tidak,” tutur mereka.
Sedangkan, warga yang tak bisa dijangkau mobil PDAM seperti di Sibarut, lebih
miris lagi. Mereka harus mencari air hingga ke Akelabo Sitim dengan menggunakan
roda dua bahkan perahu, yang jaraknya memakan puluhan kilometer.
“Kita biasanya
bawa galon dengan menggunakan perahu atau kendaraan roda dua untuk ke mata air
Akelabo. Karena kondisi jalan tidak memungkinkan untuk roda empat. Terpaksa,
kita harus keluar biaya transportasi lagi,” keluh warga.
Sementara
itu, Plt Kepala PDAM Sitaro E Makpal mengatakan, PDAM tidak mudah mendistribusikan
air karena jumlah mobil tangki PDAM terbatas. Mobil PDAM hanya dua unit,
sehingga sulit menjangkau semua wilayah.
Kendati begitu, ia mengatakan, akan
berupaya maksimal memenuhi kebutuhan air masyarakat. “Kami akan berusaha
maksimal,” ujarnya. (erga)
0 komentar:
Post a Comment