Suarasitaronews.com-Siau
: Jumlah kendaraan bermotor di Pulau Siau yang terus bertambah merupakan salah satu
pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sitaro, yang ternyata belum mampu diimbangi
dengan persediaan fasilitas penyaluran bahan bakar minyak (BBM) atau mendirikan depot dan Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus bensin dan solar.
Melihat hal tersebut yang terjadi di sitaro, terus berdampak pada harga BBM eceran terutama bensin terbilang cukup tinggi. Dari pantauan awak media, harga eceran bensin saat ini berada di kisaran 13.000 ribu hingga 15.000 ribu rupiah atau naik sekitar 75 – 100 persen dari harga normal yang ada di SPBU. padahal minyak eceran yang di perjual belikan itu adalah minyak subsidi yang di beli dari APMS Maranatha Siau.
Melihat hal tersebut yang terjadi di sitaro, terus berdampak pada harga BBM eceran terutama bensin terbilang cukup tinggi. Dari pantauan awak media, harga eceran bensin saat ini berada di kisaran 13.000 ribu hingga 15.000 ribu rupiah atau naik sekitar 75 – 100 persen dari harga normal yang ada di SPBU. padahal minyak eceran yang di perjual belikan itu adalah minyak subsidi yang di beli dari APMS Maranatha Siau.
Hal ini tentu sangat memprihatinkan karena memberikan efek pada
tingginya harga barang BBM Subsidi yang ada di Pulau Siau.
Ini pun, dirasa belum cukup karena kuota BBM di APMS sendiri tidak bisa menutupi semua kebutuhan BBM di wilayah Siau. Aparat pemerintah daerah Sitaro sebenarnya telah terlibat aktif dalam mekanisme penyaluran namun kinerja pemerintah daerah melalui bagian perekonomian Kabupaten Sitaro belum terlihat maksimal.
Sementara itu, kepala dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Dra. Mey Welang MAP saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, sayangnya ia tak menampik akan persoalan itu, sebab, dirinya mengakui "tidak ada depot disini karena tidak ada investor yang masuk, dan lokasi untuk depot pun harus strategis,"Ujar Welang Kamis, (22/5) kemarin.
Ia menambahkan "Dalam membuat depot perlu mendapatkan lokasi yang strategis, sebab Siau sendiri dikenal sebagai kabupaten kepulauan, oleh karena itu, apabila ada investor yang masuk ke siau, tentu kami akan mencari lokasi untuk tempat depot tersebut,"Tutup Welang (rags)
Ini pun, dirasa belum cukup karena kuota BBM di APMS sendiri tidak bisa menutupi semua kebutuhan BBM di wilayah Siau. Aparat pemerintah daerah Sitaro sebenarnya telah terlibat aktif dalam mekanisme penyaluran namun kinerja pemerintah daerah melalui bagian perekonomian Kabupaten Sitaro belum terlihat maksimal.
Sementara itu, kepala dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Dra. Mey Welang MAP saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, sayangnya ia tak menampik akan persoalan itu, sebab, dirinya mengakui "tidak ada depot disini karena tidak ada investor yang masuk, dan lokasi untuk depot pun harus strategis,"Ujar Welang Kamis, (22/5) kemarin.
Ia menambahkan "Dalam membuat depot perlu mendapatkan lokasi yang strategis, sebab Siau sendiri dikenal sebagai kabupaten kepulauan, oleh karena itu, apabila ada investor yang masuk ke siau, tentu kami akan mencari lokasi untuk tempat depot tersebut,"Tutup Welang (rags)
0 komentar:
Post a Comment