Suarasitaronews.com-Jakarta : Subsidi BBM nampaknya sudah
menjadi masalah krusial di Indonesia terutama di daerah-daerah perbatasan.
Tahun ini saja hampir 240 triliun
anggaran habis hanya untuk subsidi BBM. Berbagai cara dilakukan pemerintah
untuk penghematan namun, belum ada yang berhasil.
Baru baru ini, calon presiden
jagoan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo mengklaim tidak
ragu menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jika menjadi presiden terpilih
nantinya.
Ini terkait dengan tawaran Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) memangkas porsi subsidi energi dalam lima tahun ke depan.
Jokowi menilai BBM subsidi tidak
bisa mendadak dikurangi besarannya. Atas dasar itu, penaikan harga berkala akan
lebih strategis. Namun akhirnya subsidi untuk BBM bisa dicabut.
"Saya kira empat tahun lah,
subsidi BBM tadi empat tahun tapi berjenjang. Kurang kurang lalu hilang,"
ujar Jokowi beberapa waktu lalu.
Hal ini pula, kemungkinan besar akan berdampak pada para simpatisan Jokowi yang sebagian besar merupakan warga dengan pereokonomian menengah kebawah, melalui aksi blusukanya itu dalam pilpres mendatang.
Ucapan Jokowi ini juga, menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Mulai dari
menteri hingga pengamat ikut komentar atas rencana kebijakan ini. Tidak sedikit
kritikan pedas dilayangkan ke Jokowi atas pernyataannya tersebut. (Merdeka.com)
0 komentar:
Post a Comment