Gangguan Makan Mustahil Terjadi pada Pria?

Ilustrasi Foto

Suarasitaronews.com- Ternyata kaum pria pun bisa mengalamieating disordersa  atau gangguan makan seperti kaum wanita. Sayangnya mereka seringkali tak menyadarinya. "Kaum pria yang mengalami gangguan makan terlambat menyadari kondisinya, sehingga mereka tidak terdiagnosis, tidak diobati, dan tidak dalam pengawasan," ujar pemimpin penelitian Ulla Raisanen dari Universitas Oxford.

Gangguan makan ini termasuk anorexia, bulimia dan makan berlebihan. Para peneliti mewawancara 29 perempuan dan 10 pria, berusia 16-25, yang didiagnosis mengalami gangguan makan. Para pria mengatakan bahwa mereka butuh waktu lebih lama untuk menyadari, meski sudah mengenali gejalanya, bahwa mereka mengalami gangguan makan. Tanda-tandanya termasuk terlalu menghitung kalori berlebihan, olahraga, menimbang berat badan terus menerus, dan jarang makan. 

Salah satu alasan mengapa para pria butuh waktu lama menyadarinya adalah karena mereka menganggap bahwa hanya kaum wanita saja yang bisa mengalami gangguan makan tersebut. Tak ada satupun pria peduli dengan gejala yang muncul. Parahnya, keluarganya, kawan-kawan, dan orang lain yang ada di sekitarnya pun terlambat mengenali gejala gangguan makan pada pria tersebut. 

Ketika mereka menderita dan mengalami krisis atau memerlukan bantuan medis dengan segera, para pria itu baru menyadari bahwa mereka mengalami gangguan makan tersebut. 

Lebih parah lagi, kesadaran terlambat itu pun disebabkan karena kaum pria pun seringkali tak tahu harus kemana mencari bantuan, bahkan para pria itu takut mendapat perawatan medis profesional secara serius. 

Pada beberapa kasus, para pria pernah mengalami pengalaman perawatan kesehatan yang buruk. Termasuk salah diagnosis atau lamanya mendapat giliran diperiksa spesialis. Satu pasien bahkan menyebutkan bahwa seorang dokter pernah bicara kepadanya saat diperiksa untuk 'tidak cengeng". Begitu disebutkan studi yang dipublikasikan journal BMJ minggu lalu. 

Faktanya, para pria ini bisa saja mengalami gangguan makan, seperti umumnya juga terjadi pada kaum wanita. Dan keyakinan ini pun sudah menyebar di antara para profesional medis, begitu disebutkan para peneliti. (tmp/rags)

Lifestyle 13:49:00