Presiden Susilo Bambang Yudhoyono |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono, mengajak seluruh masyarakat indonesia untuk mensukseskan pemilu secara damai dan demokratis, sehingga ketika terlaksananya 2 aspek tersebut, maka demokrasi kitapun makin matang, serta bersama-sama untuk tetap menjaga keamanan dalam pelaksanaan pemilu.
Presiden menyampaikan hal tersebut dalam akun
Twitter-nya @SBYudhoyono, Selasa (1/4), sebagaimana pemilu pada tahun 2004 dan 2009 lalu, yang telah berlangsung demokratis dan tertib, sehingga bersama-sama masyarakat diminta untuk mengulanginya kembali, serta, mengingatkan kepada seluruh peserta pemilu, untuk siap menang dan siap kalah.
"Peserta pemilu legislatif dan
pemilu presiden harus siap menang, siap kalah. Yang menang bertenggang
rasa, yang kalah tidak perlu ngamuk," kata Presiden.
Presiden
juga mengingatkan penyelenggara pemilu, badan pengawas,
serta masyarakat perlu aktif mencegah kecurangan pemilu, sebab jangan sampai terjadi seperti pada pengalaman Pilpres dan sejumlah Pilkada langsung tahun 1999 yang tadinya berjalan damai, tiba-tiba menjadi anarkis.
"Banyak
yang bilang ada intimidasi dan paksaan dari sejumlah pejabat daerah.
Panwaslu harus aktif untuk mengawasi dan mencegahnya. Ada yang curiga
institusi intelijen 'bermain'. Silakan jajaran Bawaslu dan masyarakat
luas awasi. Lebih baik begitu," tegasnya.
Presiden mengajak semua
pihak turut aktif bila mencurigai ada peluang kecurangan maka
menggunakan saluran pengaduan dan pengawasan yang ada.
"Mari kita gunakan cara demokratis yang diatur undang-undang," katanya.
"Polri
dan aparat keamanan lainnya harus bekerja penuh sebelum, selama, dan
setelah pemungutan suara untuk pastikan pemilu tertib dan aman," kata
Presiden.
Ia menambahkan,"Jaga netralitas TNI dan Polri, tidak
boleh tergoda kekuasaan. Selama berstatus aktif, TNI dan Polri harus
tetap lurus tidak berpolitik."(erga)
0 komentar:
Post a Comment