Foto Ilustrasi |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, mengatakan
kesemrawutan percetakan logistik Pemilu 2014 sudah terjadi sejak awal.
Oleh karenanya, dia mengaku tidak heran dengan adanya informasi dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Gubeng, Surabaya, yang menemukan kesalahan pencetakan pada kertas surat suara partai politik.
Diketahui, Partai Demokrat yang seharusnya bernomor urut tujuh, malah ditulis nomor urut enam. Menurut Ray, kesalahan ini bisa terus menerus terjadi.
"Ibarat penyakit yang berbeda, tapi intinya adanya kesemrawutan dalam percetakan logistik pemilu. Setidaknya kita mencatat berbagai kesalahan dalam logistik ini," ungkap Ray Jumat (4/4).
Ray mencatat, banyak kertas surat suara yang rusak karena robek, sudah tercoblos, salah cetak jam dalam undangan pendaftaran, percetakan yang lebih dari ketentuan dan kini salah nomor urut parpol.
"Tentu saja kita bertanya, ada apa dengan percetakan suara pemilu? Sekalipun tidak terjadi percetakan nomor urut parpol yang salah secara massif, tetapi hal ini tetap menimbulkan pertanyaan," tegasnya.
Keseramwutan logistik pemilu yang diterangkan di atas, kata Ray, memperlihatkan sudah semakin kronisnya penyakit kerusakan di dalam percetakan kertas surat suara.
Pendiri Komite Independen Pemantau Pemilih (KIPP) ini pun, ragu apakah rencana rencana Ketua PPK Kecamatan Gubeng, Danang Dwi Prasetiawan, yang akan memperbaiki secara manual dengan menempel kertas dan mengganti nomor urut, akan efektif.
"Sebab bagaimanapun hal ini merugikan Partai Demokrat. Sebenarnya, Demokrat bisa saja melakukan protes atas situasi ini karena merasa dirugikan dan diperlakukan tidak adil," paparnya.
Namun, jika tak ada protes dan hal ini dirasa tak masalah, maka penomeran manual itu dapat terus dilaksanakan. "Yang penting jadi catatan adalah bagaimana memastikan penomoran manual tidak membingungkan pemilih," pungkasnya. (Okezone.com)
Oleh karenanya, dia mengaku tidak heran dengan adanya informasi dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Gubeng, Surabaya, yang menemukan kesalahan pencetakan pada kertas surat suara partai politik.
Diketahui, Partai Demokrat yang seharusnya bernomor urut tujuh, malah ditulis nomor urut enam. Menurut Ray, kesalahan ini bisa terus menerus terjadi.
"Ibarat penyakit yang berbeda, tapi intinya adanya kesemrawutan dalam percetakan logistik pemilu. Setidaknya kita mencatat berbagai kesalahan dalam logistik ini," ungkap Ray Jumat (4/4).
Ray mencatat, banyak kertas surat suara yang rusak karena robek, sudah tercoblos, salah cetak jam dalam undangan pendaftaran, percetakan yang lebih dari ketentuan dan kini salah nomor urut parpol.
"Tentu saja kita bertanya, ada apa dengan percetakan suara pemilu? Sekalipun tidak terjadi percetakan nomor urut parpol yang salah secara massif, tetapi hal ini tetap menimbulkan pertanyaan," tegasnya.
Keseramwutan logistik pemilu yang diterangkan di atas, kata Ray, memperlihatkan sudah semakin kronisnya penyakit kerusakan di dalam percetakan kertas surat suara.
Pendiri Komite Independen Pemantau Pemilih (KIPP) ini pun, ragu apakah rencana rencana Ketua PPK Kecamatan Gubeng, Danang Dwi Prasetiawan, yang akan memperbaiki secara manual dengan menempel kertas dan mengganti nomor urut, akan efektif.
"Sebab bagaimanapun hal ini merugikan Partai Demokrat. Sebenarnya, Demokrat bisa saja melakukan protes atas situasi ini karena merasa dirugikan dan diperlakukan tidak adil," paparnya.
Namun, jika tak ada protes dan hal ini dirasa tak masalah, maka penomeran manual itu dapat terus dilaksanakan. "Yang penting jadi catatan adalah bagaimana memastikan penomoran manual tidak membingungkan pemilih," pungkasnya. (Okezone.com)
0 komentar:
Post a Comment