 |
| Kokpit Pesawat (foto ilustrasi) |
Suarasitaronews.com-Malaysia : Pejabat Departemen
Penerbangan Sipil Malaysia mengoreksi kalimat terakhir yang terdengar
dari ruang kokpit pesawat Malaysia Airlines MH370, Senin malam 31 Maret
2014. Apabila sebelumnya kalimat yang terdengar “Baiklah, selamat
malam,” kali ini dikoreksi menjadi “Selamat malam Malaysia tiga tujuh
kosong.”
Channel News Asia, Selasa 1 April 2014, menyatakan belum diketahui siapa yang mengucapkan kalimat itu dari ruang kokpit MH370. Kantor berita BBC melaporkan, hal tersebut akan diteliti melalui proses investigasi forensik.
Menurut data Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, kontak terakhir dengan pesawat MH370 terjadi pada pukul 01.19 waktu Malaysia. Koresponden BBC, Richard Westcott, menyebut kalimat terakhir dari ruang kokpit yang telah dikoreksi Malaysia, terdengar lebih formal dan sesuai dengan apa yang diucapkan pilot ketika berbicara kepada menara pengendali udara, dibanding kalimat sebelumnya.
Namun hingga saat ini belum jelas apa penyebab pejabat Departemen Penerbangan Sipil Malaysia mengoreksi kalimat itu. Belum diketahui pula kenapa butuh waktu begitu lama untuk mengoreksinya.
“Kami ingin mengkonfirmasi bahwa pembicaraan terakhir dalam transkrip antara menara pengendali udara dan kokpit pada 01.19 (waktu Malaysia) adalah ‘Selamat malam Malaysia tiga tujuh kosong,” ujar pejabat dari departemen itu.
CEO Malaysia Airlines (MAS), Ahmad Jauhari Yahya, meyakini kalimat tersebut berasal dari mulut kopilot Fariq Abdul Hamid. Tak lama setelah menyampaikan pesan tersebut, komunikasi dengan pesawat terputus dan pesawat Boeing 777-200 ER itu menghilang dari radar sipil.
Pejabat Departemen Penerbangan Sipil Malaysia berjanji akan merilis transkrip pembicaraan lengkap antara menara pengendali udara dan kokpit pesawat dalam sebuah pertemuan dengan keluarga penumpang MAS MH370.
Tak Sembunyikan Informasi
Langkah koreksi tersebut diambil oleh pejabat Malaysia usai pertukaran testimonial antara jurnalis asing dan Pelaksana Menteri Transportasi dan Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, Senin kemarin. Pada kesempatan itu, Hishammuddin menolak stigma tengah menyembunyikan informasi terkait keberadaan pesawat nahas MH370.
“Kami tidak sedang menyembunyikan apapun. Kami hanya mengikuti semua prosedur yang telah diberlakukan,” kata Hishammuddin.
Malaysia tidak terima dikatakan menyembunyikan informasi. Mereka mengklaim selalu bersikap transparan dalam menghadapi krisis hilangnya pesawat MH370 secara misterius. Namun Malaysia mengaku belum mempublikasikan detail penyelidikan soal hilangnya burung besi itu.
Penyelidikan yang belum dipublikasikan itu termasuk pemeriksaan terhadap latar belakang semua orang yang berada di dalam pesawat, termasuk 12 kru MH370.
Perubahan informasi soal kalimat terakhir dari ruang kokpit diprediksi makin memicu kemarahan keluarga penumpang yang sebagian besar berasal dari Tiongkok. Sebab di awal jumpa pers harian, pejabat Malaysia kerap membuat beberapa pernyataan yang bertolak belakang. Ini menambah kebingungan keluarga penumpang.
Proses pencarian masif oleh beberapa negara atas keberadaan MH370 hingga kini masih terus dilakukan. Fokus pencarian saat ini dilakukan di bagian selatan Samudera Hindia di mana pesawat diduga jatuh.(Viva.co.id)
Channel News Asia, Selasa 1 April 2014, menyatakan belum diketahui siapa yang mengucapkan kalimat itu dari ruang kokpit MH370. Kantor berita BBC melaporkan, hal tersebut akan diteliti melalui proses investigasi forensik.
Menurut data Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, kontak terakhir dengan pesawat MH370 terjadi pada pukul 01.19 waktu Malaysia. Koresponden BBC, Richard Westcott, menyebut kalimat terakhir dari ruang kokpit yang telah dikoreksi Malaysia, terdengar lebih formal dan sesuai dengan apa yang diucapkan pilot ketika berbicara kepada menara pengendali udara, dibanding kalimat sebelumnya.
Namun hingga saat ini belum jelas apa penyebab pejabat Departemen Penerbangan Sipil Malaysia mengoreksi kalimat itu. Belum diketahui pula kenapa butuh waktu begitu lama untuk mengoreksinya.
“Kami ingin mengkonfirmasi bahwa pembicaraan terakhir dalam transkrip antara menara pengendali udara dan kokpit pada 01.19 (waktu Malaysia) adalah ‘Selamat malam Malaysia tiga tujuh kosong,” ujar pejabat dari departemen itu.
CEO Malaysia Airlines (MAS), Ahmad Jauhari Yahya, meyakini kalimat tersebut berasal dari mulut kopilot Fariq Abdul Hamid. Tak lama setelah menyampaikan pesan tersebut, komunikasi dengan pesawat terputus dan pesawat Boeing 777-200 ER itu menghilang dari radar sipil.
Pejabat Departemen Penerbangan Sipil Malaysia berjanji akan merilis transkrip pembicaraan lengkap antara menara pengendali udara dan kokpit pesawat dalam sebuah pertemuan dengan keluarga penumpang MAS MH370.
Tak Sembunyikan Informasi
Langkah koreksi tersebut diambil oleh pejabat Malaysia usai pertukaran testimonial antara jurnalis asing dan Pelaksana Menteri Transportasi dan Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, Senin kemarin. Pada kesempatan itu, Hishammuddin menolak stigma tengah menyembunyikan informasi terkait keberadaan pesawat nahas MH370.
“Kami tidak sedang menyembunyikan apapun. Kami hanya mengikuti semua prosedur yang telah diberlakukan,” kata Hishammuddin.
Malaysia tidak terima dikatakan menyembunyikan informasi. Mereka mengklaim selalu bersikap transparan dalam menghadapi krisis hilangnya pesawat MH370 secara misterius. Namun Malaysia mengaku belum mempublikasikan detail penyelidikan soal hilangnya burung besi itu.
Penyelidikan yang belum dipublikasikan itu termasuk pemeriksaan terhadap latar belakang semua orang yang berada di dalam pesawat, termasuk 12 kru MH370.
Perubahan informasi soal kalimat terakhir dari ruang kokpit diprediksi makin memicu kemarahan keluarga penumpang yang sebagian besar berasal dari Tiongkok. Sebab di awal jumpa pers harian, pejabat Malaysia kerap membuat beberapa pernyataan yang bertolak belakang. Ini menambah kebingungan keluarga penumpang.
Proses pencarian masif oleh beberapa negara atas keberadaan MH370 hingga kini masih terus dilakukan. Fokus pencarian saat ini dilakukan di bagian selatan Samudera Hindia di mana pesawat diduga jatuh.(Viva.co.id)
0 komentar:
Post a Comment