Suarasitaronews.com-Sidoarjo : Semburan lumpur Lapindo menguat setelah Gunung Kelud meletus sepekan silam. Lumpur panas mengalir deras menembus dinding-dinding kolam penampungan di Kabupaten Sidoarjo, Kamis (20/2).
Asap putih mengepul mengikuti arah aliran lumpur. Aliran lumpur terus menggerus kolam penampungan.
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengerahkan enam kapal keruk untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong. Empat kapal beroperasi di titik 25 dan dua lainnya di titik 42. BPLS pun mengoperasikan escavator ponton untuk mengaduk lumpur dan mempermudah proses pengerukan.
Belum diketahui apakah letusan Gunung Kelud memicu semburan lumpur. Sebab ahli geologi belum mengkaji kemungkinan tersebut.
Namun menurut Kepala Humas BPLS Dwinanto, semburan lumpur memang fluktuatif, kadang menguat lalu kembali melemah. Hingga kini, semburan mengeluarkan lumpur dengan volume rata-rata mencapai 20 ribu hingga 30 ribu Meter Kubik per hari.
Asap putih mengepul mengikuti arah aliran lumpur. Aliran lumpur terus menggerus kolam penampungan.
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengerahkan enam kapal keruk untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong. Empat kapal beroperasi di titik 25 dan dua lainnya di titik 42. BPLS pun mengoperasikan escavator ponton untuk mengaduk lumpur dan mempermudah proses pengerukan.
Belum diketahui apakah letusan Gunung Kelud memicu semburan lumpur. Sebab ahli geologi belum mengkaji kemungkinan tersebut.
Namun menurut Kepala Humas BPLS Dwinanto, semburan lumpur memang fluktuatif, kadang menguat lalu kembali melemah. Hingga kini, semburan mengeluarkan lumpur dengan volume rata-rata mencapai 20 ribu hingga 30 ribu Meter Kubik per hari.
(metrotvnews.com/rags)
0 komentar:
Post a Comment