Suarasitaronews.com-Manado : Bencana banjir bandang dan tanah longsor, harus menjadi introspeksi diri bagi warga Manado termasuk para pejabat di lingkungan Pemkot Manado. Demikian ungkapan hati Walikota Manado Dr GS Vicky Lumentut, ketika menghadiri doa bersama untuk pemulihan Kota Manado dan Indonesia di ruang serbaguna Kantor Walikota yang dihadiri ratusan hamba Tuhan.
“Bencana banjir dan tanah longsor 15 Januari lalu harus kita aminkan dan menjadi introspeksi diri. Hilangkan aksi negatif yang tidak di kehendaki Tuhan,”kata Lumentut.
Selain mendoakan bencana Manado dan Indonesia, Walikota juga meminta para rohaniawan, mendoakan hal-hal yang tidak berkenan di mata Tuhan. Seperti halnya maraknya aksi tawuran, aksi pana wayer termasuk provokasi warga yang berujung pada perlambatan pemulihan Kota Manado.
GSVL mengungkapkan isu provokasi dengan membawa-bawa nama Walikota dan Wakil Walikota diakuinya sangat mengganggu kondusivitas yang telah tercipta selama ini dan meresahkan masyarakat.
“Seperti contoh, ada yang sekelompok orang datang menyemprot klenteng Ban Hin Khiong sehingga mengganggu umat Tri Dharma yang sementara beribadah. Anehnya mereka itu menyatakan saya dan Wawali yang menyuruh. Berutung pimpinan Umat Tri Dharma tidak muda percaya bahwa kita yang suru. Karena itu sudah masuk area hukum saya minta diproses hukum yang berlaku,”urai Walikota.
Untuk itu, Walikota mengajak semua pihak melakukan hal-hal yang tidak merugikan diri sendiri.
“Bertobat jo dan kembali je jalan yang benar,”katanya.
Acara berdoa bagi Indonesia dan kota tercinta Manado dihadiri Wakil Walikota Dr Harley AB Mangindaan SE MSM, First Lady Prof Dr Julyeta PA Lumentut – Runtuwene MS DEA, istri Wawali Seyla Mangindaan – Kudati ST ME, serta Sekda Ir MHF Sendoh bersama istri.(manadotoday.com/orda)
0 komentar:
Post a Comment