 |
| Ilustrasi (Foto : Reuters). |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini melompat tinggi ke level Rp11.705 per USD. Penguatan tersebut berpeluang berlanjut pasca-rilisnya surplus neraca pembayaran Indonesia.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Senin (17/2) Rupiah dalam pergerakan non-delivery forward (NDF) menguat 126 poin atau 1,07 persen ke Rp11.705 per USD. Angka tersebut melonjak dari penutupan sebelumnya di Rp11.831 per USD. Dalam pergerakan awalnya, Rupiah sempat mencapai level tertinggi di Rp11.698 per USD, sedangkan level terendah di Rp11.771 per USD.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, dengan tidak adanya data ekonomi global yang penting, membuat Rupiah lanjutkan penguatan. "(Namun), data penting yang yang bisa mengubah arah Rupiah secara signifikan adalah HSBC Flash Manufacturing PMI China yang akan diumumkan pada Rabu," ujarnya dalam risetnya.
Rangga mengatakan, penguatan mata uang Asia datang ketika fundamental ekonomi Indonesia semakin membaik. Hampir semua mata uang Asia menguat terhadap dollar hingga Jumat sore.
Menurutnya, penguatan Rupiah menjadi yang terbesar pascarilisnya neraca pembayaran Indonesia.
(Okezone.com/dats)
0 komentar:
Post a Comment