Suarasitaronews.com-Jakarta : Anak
Gunung Krakatau terus dipantai aktivitasnya. Meski mengeliat, namun
status gunung di selat sunda berada dalam status waspada atau level II.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Muhammad
Hendrasto meminta warga tak perlu khawatir. "Kondisinya masih waspada.
Artinya masih normal," kata Hendrasto di Jakarta, Senin, (17/02).
Menurut Hendrasto, saat ini aktivitas vulkanik Anak Krakatau relatif stabil, namun dalam radius satu kilometer dari puncak gunung, nelayan dan pengunjung dilarang naik atau mendarat di pulau Gunung Anak Krakatau.(baca: Gunung Anak Krakatau dalam Status Waspada)
Gunung Anak Krakatau terakhir meletus pada 2 September 2012 memuntahkan material pijar hingga ketinggian 200-300 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih mematok status aktivitas gunung itu di level II atau waspada yang sudah ditetapkan sejak 2011 lalu.
Pengaruh letusan Gunung Kelud yang cukup dahsyat tak berpengaruh meski berada dalam sabuk yang sama. Anak Krakatau tetap berada dalam keadaan yang normal sehingga PVMBG tidak menaikkan status gunung itu meski tipe letusannya strombolian, sebab lontaran material pijar yang terlontar dari kawah hanya sampai radius satu kilometer karena sistem kawah Gunung Anak Krakatau sudah terbuka.(baca:Krakatau Menggeliat, Gempa Vulkanik 212 Kali)
Selepas letusan 2001, Anak Krakatau kembali aktif mulai 23 Oktober 2007 hinga 10 Juli 2011. Status gunung itu sempat naik menjadi siaga pada 30 September 2011 sebelum diturunkan ke level II atau waspada mulai 26 Januari 2012.
"Kami meminta masyarakat khususnya di pesisir Banten untuk tenang, karena kegempaan itu tidak menimbulkan gelombang tsunami," jelas Anton S Pambudi, Kepala Pos pengamatan Gunung Anak Krakatau.
Menurut Hendrasto, saat ini aktivitas vulkanik Anak Krakatau relatif stabil, namun dalam radius satu kilometer dari puncak gunung, nelayan dan pengunjung dilarang naik atau mendarat di pulau Gunung Anak Krakatau.(baca: Gunung Anak Krakatau dalam Status Waspada)
Gunung Anak Krakatau terakhir meletus pada 2 September 2012 memuntahkan material pijar hingga ketinggian 200-300 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih mematok status aktivitas gunung itu di level II atau waspada yang sudah ditetapkan sejak 2011 lalu.
Pengaruh letusan Gunung Kelud yang cukup dahsyat tak berpengaruh meski berada dalam sabuk yang sama. Anak Krakatau tetap berada dalam keadaan yang normal sehingga PVMBG tidak menaikkan status gunung itu meski tipe letusannya strombolian, sebab lontaran material pijar yang terlontar dari kawah hanya sampai radius satu kilometer karena sistem kawah Gunung Anak Krakatau sudah terbuka.(baca:Krakatau Menggeliat, Gempa Vulkanik 212 Kali)
Selepas letusan 2001, Anak Krakatau kembali aktif mulai 23 Oktober 2007 hinga 10 Juli 2011. Status gunung itu sempat naik menjadi siaga pada 30 September 2011 sebelum diturunkan ke level II atau waspada mulai 26 Januari 2012.
"Kami meminta masyarakat khususnya di pesisir Banten untuk tenang, karena kegempaan itu tidak menimbulkan gelombang tsunami," jelas Anton S Pambudi, Kepala Pos pengamatan Gunung Anak Krakatau.
(tempo.co/rags)
0 komentar:
Post a Comment