 |
| Pengembangan Keamanan Laut RI (foto detik) |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Perairan Natuna tiba-tiba menjadi Istana kepresidenan dimana Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas diatas KRI Imam Bonjol saat melakukan peninjauan perairan Natuna.
Menurut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kesatuannya telah menerima perintah untuk melakukan pengembangan kekuatan keamanan laut di Natuna.
"Jadi saya melaporkan dan diperintah Presiden, prioritas akhir tahun ini dan 2017 harus ada pembangunan di Natuna," ucap Jenderal Gatot usai buka bersama di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (27/6). dikutip dari detik.
Dijelaskannya pula, selain Natuna, juga terdapat wilayah lain yang diminta untuk dikembangkan, yaitu Morotai, Biak, Saumlaki dan Selaru. Di antara yang dikembangkan adalah pangkalan militer.
"Runway perlu ada perpanjangan lagi, perlu ada pesawat tempur lagi, perlu ada tambahan bahan bakar, perlu ada dermaga. Seperti kemarin Presiden kan nggak bisa merapat kan, jadi ini perlu dibuat," ujar Gatot.
Soal Presiden dimaksud adalah saat kunjungan ke Natuna Presiden menggunakan pesawat Boeing 737 yang mendarat di Lanan Ranai, bukan pesawat Kepresidenan. Begitu juga kondisi dermaga yang perlu dikembangkan di Natuna.
"Juga diperlukan radar. Jadi ada yang akan ditarik dari Jakarta ini karena ada yang kosong wilayah pantauannya," lanjut Gatot.
Menuru Gatot, rencana pengembangan Natuna itu akan dibahas lagi dalam rapat terbatas di Istana pada Rabu (29/6) lusa, sebagai kelanjutan rapat di atas KRI Imam Bonjol bersama Menko Polhukam, Menlu, dan lainnya.
"(Sekarang) ada lima KRI di sana," ucap Gatot. (Erga)
0 komentar:
Post a Comment