Jolly Horonis, Pemrakarsa Diskusi Grup Suara Masyarakat Sitaro |
Suarasitaronews.com- Manado, 1 Feb 2016: Asal usul Kerajaan Siau dan daftar raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Siau, ternyata menarik banyak minat mulai dari pemerhati budaya, anak-anak muda, hingga tetua-tetua adat yang ikut rembuk dan membagi informasi tentang Kerajaan Siau.
Diskusi ini muncul diinisiasi oleh Jolly Horonis, lewat group Suara Masyarakat Sitaro di laman Facebook. Jolly sendiri bertindak sebagai Admin di Group diskusi ini, dan pembahasan berjalan sangat menarik dan bergulir interaktif.
Tidak kurang dari Pemerhati Budaya Sitaro seperti Max Sudirno Kaghoo,Micojan Bawuna, tokoh-tokoh muda, hingga tetua adat sperti Irjen (Purn) Tommy Jacobus, juga ikut menyumbang data-data untuk kelengkapan diskusi.
" Diskusi yang konstruktif seperti ini layak kita apungkan dan kedepankan, sehingga banyak masyarakat yang awam terhadap sejarah Kerajaan Siau, bisa mengetahui sejarah Kerajaan Siau hingga raja - raja yang pernah memerintah" Tutur Dirno, panggilan akrab Max Sudirno Kaghoo.
Lebih lanjut lagi, dosen STISIP Merdeka ini malah mengeluarkan pernyataan yang sedikit mengejutkan, dimana hanya seorang HB Elias yang bukunya terbit tahun 1973 yang pernah meneliti Kerajaan Sitaro, dan dari Sitaro sendiri belum ada peneliti yang melakukan apa yang dilakukan oleh HB Elias tersebut.
Mantan Kapolda Papua, Irjen (Purn) Tommy Jacobus juga tidak ketinggalan mengupas sejarah dari Raja Monasehiwu (dalam versi lain disebut Monangsihiwu) yang merupakan putra dari Raja Batahi.
"Raja Monasehiwu itu memerintah hanya 2 tahun dari tahun 1678 - 1980, dibatips oleh Pdt Montanus dengan nama Savirius Jacobus, dan saudaranya Raramenusa dengan nama Hendrik Daniel Jacobus. Monasehiwu sendiri naik tahta dan menikahi Sangiang Tuwohindang, Putri dari Jogugu Markus Mohonis, dari Ulu Siau turunan dari Angkumang, kakak dari Raja Pasumah. Monasehiwu sendiri hanya memerintah 2 tahun, dan digantikan adiknya Raramenusa" terang Tommy Jacobus.
"Monasehiwu ialah anak dari Datu Batahi. Sesudah Datu Batahi mangkat, Monasehiwu diangkat menjadi raja. Menurut saya, Monasehiwu adalah Raja Pertama Kerajaan Siau, dan ayahnya ialah Datu Terakhir" Ujar Dirno menimpali keterangan dari Tommy Jacobus.
"Sasapu, Salindeho dan Tamaka adalah bangsawan-bangsawan Kerajaan Siau yang duduk di Majelis Kerajaan atau yang disebut Komolang Bobatu Datu atau KBD, yang direkrut dari para jogugu dan pengeran atau kerabat raja serta tokoh-tokoh masyarakat desa. Mereka bergelar Presiden Raja, dan bilama mana mereka dinagkat menjadi raja, maka gelar itu menjadi Presiden Pengganti Raja" Tambahnya lagi.
Jolly Horonis sendiri merasa diskusi ini sangat membangun, sehingga banyak anak muda atau masyarakat Sitaro sendiri akan terbantu dengan adanya informasi tentang asal usul leluhur di Pulau Siau.
" Kita yang muda jadi tercerahkan dan akan sangat membantu kita mengenal betapa kaya dan luarbiasanya peradaban kita di jaman raja-raja dahulu, dan ini menarik bagi saya untuk ikut meneliti dan membahas sisi historis dari kerajaan kita ini"
Dan berdasarkan dari dari silsilah inilah maka saat upacara pembagian Salehe di Pulau Mahoro hasil dari sewa sarang burung walet, ada beberapa keluarga besar turunan raja-raja Kerajaan Siau yang mendapat bagian dari hak mereka sebagai anak atau cucu yang mendapat garis langsung dari raja-raja Siau.
(Erga)
0 komentar:
Post a Comment