Sani Hamel |
"Kita tunggu saja laporannya, yang jelas kita siap menghadapinya" Kata Syane saat dihubungi lewat telepon. Wanita yang kini bermukim di Bekasi-Jawa Barat ini juga dengan santai menyebutkan bahwa ke meja hukum pun dia siap menghadapi gugatan Hendryzon.
Hal senada juga ditanggapi oleh Sani Hamel. Wanita asal Kampung Dame yang sekarang bekerja sebagai staf di Kantor Daerah Provinsi Sulut ini justru malah menantang HDP (panggilan untuk Hendryzon) untuk introspeksi diri sebelum melapor dirinya dan Syane Salindeho.
" Kita meminta klarifikasi dari HDP di forum SMS (Suara Masyarakat Sitaro) karena di grup milik dari HDP, dia menjelek-jelekkan grup SMS sebagai sarang penyamun. Jadi sebenarnya siapa yang menjelekkan siapa?" Ujar Sani dengan berapi-api.
Pertikaian ketiganya ini semakin menghangat setelah saling lempar postingan di grup SMS maupun di grup milik HDP di laman Facebook. Respon dari banyak netizen juga ikut membuat timeline di grup SMS jadi makin ramai dan sulit didamaikan.
Sementara itu, tokoh senior yang juga ikut aktif di grup SMS, Krets Mamondole, dengan kalem meminta supaya kedua belah pihak untuk kepala dingin dan menyelesaikan masalah ini dengan kekeluargaan.
" Sebenarnya bikin malu kita sesama warga Sitaro harus ribut. Semua bisa diselesaikan dengan kepala dingin, tanpa harus ke meja hukum. " Tutur nakhoda senior ini.
Menggelindingnya kasus ini tidak bermula dari postingan HDP di grup miliknya, dan diteruskan di Suara Masyarakat Sitaro di laman Facebook. Postingan dari Syane dan Sani membuat Pengusaha asal Hiung ini meradang dan melaporkan keduanya ke pihak yang berwajib. Meski tidak disebut secara langsung oleh HDP, tapi di postingan Facebook miliknya, HDP sempat mengunggah foto laporan kepolisian, dan juga foto dari Sani Hamel dengan tag akan dijadikan target berikut ke Polda Sulut.
(Erga)
0 komentar:
Post a Comment