Mantan Kadis Perindagkop, Dra. Mei Welang |
Suarasitaronews.com- Jakarta, 27 Jan 2016 : Masalah pergantian Kadis Perindagkop Kabupaten Sitaro dari Mei Welang ke Pjs Herry Lano terus bergulir dan mengundang tanggapan dari berbagai pihak.
Pimpinan Allez Group, Victor Kaaro sebelumnya melontarkan kritikan terhadap pergantian kadis perindagkop yang menurutnya lebih ke politis dibanding penilaian kinerja, dan menurutnya ada banyak kadis yang lain yang kinerjanya biasa-biasa saja, malah dipertahankan karena faktor kepatuhan terhadap atasan.
Kritikan Victor ini ditanggapi oleh Pemda Sitaro, yang lewat Kabag Humas, Hendrik Lalamentik membantah pergantian ini terkait isu politis. Menurut Lalamentik, pergantian Welang bukanlah imbas dari pilgub Desember 2015 lalu, tapi ada beberapa kesalahan dari Welang sendiri yang dinilai melanggar disiplin kepegawaian, sehingga harus dirotasi.
"Karena dalam pakta integritas, jika dia melakukan kesalahan, sudah siap untuk diganti, dan itu dasar kenapa Ibu Mei Welang harus diganti, dan ini kan status PNS tetap ada, hanya jabatannya saja yang diganti. Jadi, tidak benar jika pemberhentian ibu Mei Welang itu imbas dari pemilihan Gubernur." tutur Jubir Pemkab Sitaro itu.
Tidak hanya Lalamentik, anggota DPRD dari PDIP Hardi Tatodi yang dikutip lewat sebuah harian cetak, juga ikut menguatkan keputusan yang diambil oleh Bupati Toni Supit tersebut.
" Kalau cuma asal sebut, itu subyektif " ungkap Tatodi seperti dikutip harian tersebut, seraya menjelaskan bahwa merupakan ranah eksekutif untuk masalah rotasi dan pergantian pegawai. Tatodi juga mempersilahkan seandainya Mei Welang melaporkan pergantian tersebut ke DPRD. Menurutnya DPRD merupakan rumah rakyat yang siapa saja boleh melapor.
Lewat hubungan telepon, Victor Kaaro yang dihubungi redaksi SSN, dengan kalem menjawab semua bantahan baik dari Pemda maupun dari Anggota DPRD Hardi Tatodi.
" Saya rasa Kabag Humas sudah menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu menyampaikan isi pikiran pemda sendiri, dalam hal ini menyangkut kewenangan bupati untuk merotasi pegawai, jadi saya tidak ingin menanggapi lebih jauh lagi. " Ujar Victor.
Mengenai tanggapan dari Hardi Tatodi, Victor punya jawaban sendiri.
" Yakang Hardi ini khan teman baik saya, senior saya juga. Kita rajin bersiskusi ketika saya datang ke Manado atau pas ke Siau, jadi saya sedikit kaget sebenarnya ada tanggapan demikian dari beliau. Tapi saya hargai, karena sebagai anggota dewan tentu beliau bukan cuma membela hak masyarakat, tapi meluruskan hal-hal yang dianggap kurang tepat"
Saat didesak lebih lanjut arti dari kata-katanya, Victor sambil tertawa mengatakan "Yang koment dari fraksi mana dulu? Apa berani anggota fraksi lawan Boss mereka? Lagipula itu khan dikutip dari media lain yang saya belum sempat baca secara penuh, hanya sepintas saya bacanya lewat kiriman gambar berita tersebut"
" Moga-moga itu keluar dari hati nurani mereka lah" Tutup Victor tanpa merinci lebih jauh lagi siapa yang dimaksud dengan mereka-mereka itu.
Yang jelas, selain mempersoalkan masalah pergantiannya, Mei Welang juga sudah melapor ke semua fraksi di DPRD masalah pergantiannya. Welang juga mengklaim bahwa sudah 95% realisasi programnya di tahun 2015 lalu, sehingga masalah rotasi ini sungguh dipertanyakannya jika indikatornya kinerja semata.
(Erga)
0 komentar:
Post a Comment