Max Sudirno Kaghoo, diapit oleh Alex Ulaen dan Noldy Z. Salindeho dalam acara peluncuran buku Makalehi, di Marina Hotel, Manado.(photo : Stenly Pantolowokang) |
Suarasitaronews.com- Manado, 17 Jan 2016: Peluncuran buku terbaru dari budayawan Max Sudirno Kaghoo, Msi di Hotel Marina Komplek Pelabuhan Manado pada hari Sabtu, (16 /01) diapreasi oleh banyak pihak yang kebetulan hadir dalam acara yang didampingi oleh Alex Ulaen selaku pengulas buku, dan Dr. Noldy Zadrak Salindeho yang menjadi moderator acara.
Buku Makalehi ini banyak mengulas tentang kondisi Pulau Makalehi yang menjadi bagian barat terluar dari gugus Kepulauan Sitaro, dan terutama mengulas sistem sosial masyarakat Makalehi yang menjadi dalil untuk mencapai tahapan Malunsemahe veri Makalehi.
"Ini buku pertama yang saya tulis secara tunggal, yang saya ambil dari hasil penggalian dan penelitian saya mengenai sistim tata bahasa, kepribadian, tindakan dan nilai yang terdapat dalam struktur masyararakat Makalehi" tutur Dirno, demikian panggilan akrab Pengajar di STISIP Merdeka Manado ini.
" Saya berharap masukan dan kontribusi dari pembaca sekalian, sehingga saya bisa melengkapi dan memperkaya isi buku ini" sambungnya lagi.
Selain dihadiri oleh banyak penulis-penulis, hadir juga beberapa tokoh masyarakat dalam acara yang berlangsung sederhana ini. Tidak mengherankan jiga buku ini juga dibanjiri juga oleh kritikan yang disampaikan beberapa penulis senior semisal Pitres Sombowadile bahkan oleh pengulas Alex Ulaen sendiri.
Terlepas dari itu, banyak apresiasi dari tokoh-tokoh masyarakat yang hadir juga. CEO Allez Group dan SuaraSitaroNews.com, Victor Kaaro yang hadir bersama Pimred SSN, Erdy Dirangga, juga ikut memberi kompliment kepada penulis kelahiran Desa Laghaeng ini.
"Terlepas dari kontroversi dari sosok ini, beliau bisa saya katakan merupakan penyuluh budaya muda yang sangat berjasa bagi seni budaya dan sastra masayarakat Sitaro saat ini " ujar Victor. " Penelitian dan tulisan yang dia angkat, membuat kita makin jatuh cinta dengan daerah kita, dimana dibahas disini bagaimana kearifan lokal di Makalehi yang hampir tidak lagi di temui di kawasan Sitaro ini."
Selain peluncuran buku Makalehi, ada satu buku juga yang ikut diluncurkan oleh penulis Sitaro yang bermukim di Nabire, Ch. Richard Kabuhung MAP dengan judul Bansos di Era Otsus, yang membahas masalah bantuan khusus yang dikucurkan pemerintah pusat sering tidak sinkron dengan kondisi daerah tertentu, terutama di kawasan Papua.
"Tulisan dari para penulis muda ini akan makin memperkaya karya-karya sastrawan muda Sitaro, dan ini membuat banyak anak-anak muda lain tertarik untuk menuangkan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan nantinya" harap Dirno.
Yang menarik, hadir pula dalam acara ini meskipun hanya sesaat, mantan Ketua KPUD Manado, Eugenius Paransi. Sosok yang menjadi sangat sentral dalam kisruh Pilkada Manado ini, bahkan sempat berdiri dan memberikan sedikit masukan dan kritikan mengenai isi buku ini
"Bagi saya beliau masih Ketua KPUD Manado " kelakar Dirno.
(Erga)
0 komentar:
Post a Comment