Warga Minta Pemerintah Carikan Solusi Selamatkan Pala Siau

Pohon Pala Kekeringan Akibat Musim Kemarau (foto SSN)

Suarasitaronews.com-Siau : Musim kemarau yang berkepanjangan terus meneror masyarakat Sitaro terutama para petani pala yang ada di wilayah Siau, yang khawatir dengan pohon pala serta bibit pala yang baru di tanam akan mengering dan akhirnya mati.

Segala cara pun di tempuh petani guna menyelamatkan komoditi andalan Sitaro itu seiring dengan adanya sosialisasi dari pemerintah untuk sesegera mungkin petani dapat melakukan pengimpusan pada pohon pala yang akan memperlihatkan tanda-tanda kekeringan.

Upaya warga Selamatkan pohon Pala dari Kekeringan (foto SSN)

"Saya terpaksa harus mengimpus pohon pala dengan cara menitipkan air pada salah satu akar pohon pala," ungkap seorang petani pala J. Himpede Senin (5/10) pagi tadi.

Meski begitu ia tetap khawatir dengan tanaman-tanaman pala yang usianya beru dia tanam sebab belum memiliki akar yang lebih untuk menjadi tempat penitipan air.

Bibit Pala yang Sudah Kering (foto SSN)

"Kalau yang baru di tanam saya harus menyiraminya setiap hari, namun tak semua pohon tersiram sebab air yang dibawah hanya semampunya saja," timpalnya.

Berbeda dengan David, yang memintah pemerintah untuk sesegera mungkin mencarikan solusi yang pas guna menyelamatkan komoditi asli Sitaro itu.

"Pemerintah diharapkan dapat secepatnya memikirkan solusi yang lebih baik, apakah akan dilakukan penyiraman dari udara dengan menggunakan pesawat atau ada solusi lain, sebab jika sampai bulan November musim kemarau masih terus terjadi, saya takut komoditi yang mengangkat citra darah kita ini akan hancur," ujar David. 

Tak hanya itu, menurutnya pula, dengan kondisi cuaca panas seperti ini, petani pala di pastikan mengalami gagal panen.

"Pastinya ini sudah gagal panen sebab buah pala yang sudah keriput, akibat panas, tentunya akan berpengaruh pada harga jual," kata dia.

Perlu di ketahui,  secara umun tanaman pala tumbuh dan berproduksi dengan baik pada daerah dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl., dengan suhu udara optimum berkisar antara 20°C-30°C, sedangkan kelembapannya antara 50%-80%, curah hujan antara 2.000 mm-3.500 mm/tahun, dan tempatnya terbuka (mendapat cukup sinar matahari). 

Jumlah curah hujan yang baik bagi pertumbuhan dan produksi tanaman pala sampai saat ini belum diketahui dengan pasti, tetapi dari berbagai pengalaman menunjukkan bahwa curah hujan 2.175 mm-3.550 mm/tahun merupakan curah hujan yang baik bagi pertumbuhan tanaman pala. Makin tinggi curah hujan makin tinggi pula produksi yang dihasilkan.
(Erga)

Peristiwa SITARO SUARA RAKYAT SUARA UTAMA 12:46:00