foto detik/pool |
Suarasitaronews.com-Jakarta : Aksi penggeledahan penyidik dari Bareskrim Mabes Polri di
kantor PT Pelindo II, Tangjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat pekan lalu mengundang perhatian serius Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani yang
mengaku kaget dengan aksi penggeledahan tersebut.
Apalagi saat penggeledahan, penyidik membawa personel banyak dan bersenjata serta wartawan. Rini pun langsung menghubungi Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti.
"Saya kontak Pak Badarodin (Haiti), penggeledahan apa dan tentang apa. Saya ngobrol (dengan Badrodin Haiti) kemarin, kalau kemarin, saya melihat di TV cukup mengagetkan, orang banyak, pakai senjata," kata Rini saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip dari detik Kamis (3/9).
Menurut Rini, seharusnya penggeledahan yang dilakukan tidak perlu sampai melibatkan banyak personel bersenjata. Penggeledahan yang dinilainya cukup 'menakutkan' itu bisa membuat para pimpinan dan karyawan BUMN merasa tertekan.
Rini meminta kerjasama Polri agar tidak membuat para CEO dan pekerja BUMN takut. "Itu yang kami lihat tekankan CEO-CEO ini, BUMN ini, pada dasarnya profesional. Marilah kita cari jalan tidak buat kekhawatiran bagi CEO dan karyawannya," tandasnya.
Tak hanya Menteri BUMN Rini, Direktur PT Pelindo II Richard Joost Lino pun mengaku tak nyaman dengan aksi penggeledahan oleh polisi tersebut. Semestinya, kata Lino, sebelum dilakukan penggeledahan, polisi meminta klarifikasi kepada direksi Pelindo II.
Aksi penggeledahan oleh polisi dilakukan terkait adanya laporan dugaan tindak pidana dalam pengadaan 10 mobile crane oleh PT Pelindo II.(detik/Erga)
Apalagi saat penggeledahan, penyidik membawa personel banyak dan bersenjata serta wartawan. Rini pun langsung menghubungi Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti.
"Saya kontak Pak Badarodin (Haiti), penggeledahan apa dan tentang apa. Saya ngobrol (dengan Badrodin Haiti) kemarin, kalau kemarin, saya melihat di TV cukup mengagetkan, orang banyak, pakai senjata," kata Rini saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, dikutip dari detik Kamis (3/9).
Menurut Rini, seharusnya penggeledahan yang dilakukan tidak perlu sampai melibatkan banyak personel bersenjata. Penggeledahan yang dinilainya cukup 'menakutkan' itu bisa membuat para pimpinan dan karyawan BUMN merasa tertekan.
Rini meminta kerjasama Polri agar tidak membuat para CEO dan pekerja BUMN takut. "Itu yang kami lihat tekankan CEO-CEO ini, BUMN ini, pada dasarnya profesional. Marilah kita cari jalan tidak buat kekhawatiran bagi CEO dan karyawannya," tandasnya.
Tak hanya Menteri BUMN Rini, Direktur PT Pelindo II Richard Joost Lino pun mengaku tak nyaman dengan aksi penggeledahan oleh polisi tersebut. Semestinya, kata Lino, sebelum dilakukan penggeledahan, polisi meminta klarifikasi kepada direksi Pelindo II.
Aksi penggeledahan oleh polisi dilakukan terkait adanya laporan dugaan tindak pidana dalam pengadaan 10 mobile crane oleh PT Pelindo II.(detik/Erga)