Pialang tengah bekerja di lantai Bursa Efek New York (REUTERS/Brendan McDermid) |
Seperti dikutip dari laman CNBC, Sabtu (5/9), pasar saham China untuk hari kedua tutup karena libur nasional.
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 27,5.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melemah 272,38 poin
(1,66 persen) ke level 16.102, dengan saham DuPont yang memimpin
penurunan saham.
Sementara itu, indeks S&P 500 turun 29,9 poin (1,53 persen) ke level 1.921,23, dipimpin oleh saham bahan bangunan.
Ada pun indeks Nasdaq melemah 49,58 poin (1,05 persen) ke level 4.683,92.
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York, hampir
mencapai 848 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,2 miliar
unit saham.
Laporan nonfarm payroll pada Agustus, hanya menciptakan 173 ribu lapangan pekerjaan, jauh di bawah perkiraan sebelumnya sebanyak 220 ribu pekerjaan.
Tingkat pengangguran pada Agustus, turun lebih dari yang
diperkirakan sebelumnya, menjadi 5,1 persen, sedangkan rata-rata upah
per jam naik 0,3 persen di atas perkiraan sebelumnya.
Beberapa analis menuturkan, penurunan pengangguran dan kenaikan
upah bisa menjadi indikasi kuat The Fed akan menaikkan suku bunganya.
Namun, laporan lapangan pekerjaan nonfarm yang di bawah ekspektasi
sebelumnya dianggap juga bisa mengubah kebijakan moneter yang akan
diputuskan The Fed. Analis menilai, The Fed masih akan menunda kenaikan
suku bunganya.
Nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi sedikit menurun menjadi 2,13 persen.(Viva/Erga)