Foto: Wilpret Siagian/detik |
"Sempat disuruh merayap, ditendang, dipukul, dan disuruh telanjang," kata Dirman di RS Bhayangkara Jayapura, Sabtu (19/9). Dirman bercerita di hadapan Gubernur Papua Lukas Enembe, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, dan Danrem 172/PWY Kolonel Inf Sugiono, dikutip dari detik.
Dirman menjelaskan selama 9 hari, dirinya diajak pindah tempat 3 kali dan membangun kamp (tempat). Namun Dirman dan Badar tak tahu di mana lokasi tepatnya. Yang jelas, lokasi awal penyanderaan berada di perbatasan RI-PNG. Kemudian Dirman dan Badar dibawa ke PNG.
Berdasarkan kesaksian Badar, 7 pelaku membawa dirinya dan Dirman ke sungai. Di sana, penyerahan sandera dilakukan. Dirman dan Badar pun dibawa masuk ke PNG.
"Kami dibawa mendaki gunung mulai jam 9 pagi sampai di tujuan jam 8 malam.," kata Badar.
Badar dan Dirman mengaku tidak tahu motif penyanderaan. Keduanya hanya bersyukur bisa dievakuasi dari PNG, Jumat (18/9). Saat ini mereka ditempatkan di ruang Cendrawasih dengan penjagaan ketat anggota Brimob Polda Papua.(Erga/detik)
0 komentar:
Post a Comment