Kasat Reskrim Polres Sangihe Dan Sitaro Maulana Aryo Bimo,SH |
"Jadi empat orang yang saat ini masih dalam pemeriksaan belum bisa di tersangkakan, dimana saat ini masih dilakukan pendalam," ungkap Maulana Kamis (10/9) siang tadi di Polsek Rural Siau timur.
Penegasan tersebut sengaja di ungkapkanya untuk menepis isu yang berkembang di masyarkat dimana seorang dari 4 orang yang di periksa saat ini di kabarkan sudah mengakui perbuatan itu.
Tak hanya itu di jelaskanya pula, ternyata Lukman yang selama ini menurut warga biang dari kejadian tersebut ternyata menurut pengakuanya, dirinya hanya berniat untuk menghapus tulisan tersebut yang di yakini dapat memicu perselisihan itu.
Meski begitu, Kasat Reskrim Polres bersama tim terus memburu pelaku sebenarnya dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak yang terkait dengan hal itu, termasuk warga yang berada di seputaran lokasi kejadian.
"Target kita akan tuntaskan kasus ini, dan sampai saat ini kami dalam pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terkait dengan kasus ini," ungkap AKP Maulana.
Saat di tanya keterkaitan kumpulan anak muda yang menamai kelompoknya itu Kalumpeheng, Maulana tak menepisnya diamana kelompok tersebut sempat di periksa oleh tim Bareskrim Polres Sangihe dan Sitaro.
"Karena mereka ada keterkaitanya dengan hal ini, jadi ikut di periksa juga," tuturnya.
Diketahui sampai saat ini anggota Bareskrim Polres yang dipimpin langsung Kapolres Sangihe dan Sitaro masih berada di Siau dan berkantor di Polsek Rural Siau Timur guna menuntaskan kasus tersebut.
Ini Sekilas Kronologis kejadianya menurut pengakuan Saksi saat pemeriksaan ;
Awalnya ko' toko
tagulandang yang melihat tulisan itu, dan memang sempat berpapasan
dengan sekelompok anak muda juga Sofian pagi itu. dan lukman
melihat tulisan itu, dia ambil cat warna abu-abu, dan membangunkan
bambang tapi tidak terbangun tiba-tiba dodi datang, langsung menghubungi
komdan harun dan oleh komdan disuru hapus. maka dodi dan lukman
menghapus tulisan tersebut dengan menggunakan cat abu-abu dan juga
ditambah cat warna putih yang didapat dari bangunan yang baru di bangun
tak jau dari lokasi. setelah itu ada ibu-ibu lewat melihat itu dan
bilang sudah ada isis di sini. sudah begitu pala keng juga datang dan
tanya kenapa di hapus? dan di jawab dodi komandan yang suru. tak lama
dari situ situasi sudah ramai, dan polisi pun tiba di Tempat Kejaian
Perkara (TKP). (Erga)