Ketua Banggar DPRD Elians Bawole, SE saat menemui kepala APMS Set Yagho di APMS (foto SSN) |
Mendengar akan informasi tersebut, ketua Badan Anggaran DPRD Sitaro Elians Bawole SE langsung turun lapangan dan meredahkan masa yang mayoritas merupakan tukang ojek Siau serta langsung menemui kepala APMS Set Yagho.
Ketua Banggar saat berinteraksi dengan tukang ojek (foto SSN) |
Ia juga mengatakan, pengawasan dari dinas terkait untuk penyalurannya memang harus perlu di tingkatkan, dimana bersama dengan kepolisian untuk menindak pengecer BBM yang tak mengindahkan kesepakatan harga dengan pemerintah daerah.
"Pengawasan memang perlu di tingkatkan. dan para pengecer yang tidak patuh harus di tindak tegas oleh aparat," ujarnya.
Saat di tanya terkait dengan di bolehkan atau tidaknya para pengecer untuk berjualan BBM dirinya mengatakan seharusnya itu tidak di benarkan oleh aturan, Namun, mengingat kondisi daerah maka selama masih menjual dengan harga yang wajar, itu tidak mengapa jangan sampai sudah di luar kewajaran.
"Ya,.. kondisi daerah kita saya rasa boleh-boleh saja, dengan catatan mereka harus menjual dengan harga yang telah di tentukan kalau harga sudah seperti sekarng ini di pengecer itu tidak bisa di tolerir lagi," tegas bawole.
Sementara itu para tukang ojek yang sedang berkumpul di APMS mengatakan mereka kesulitan untuk menarik ojek akibat kehabisan bensin.
"Kami kesulitan pak, kalau pemerintah sudah tidak memperhatikan kami rakyat kecil, lebih baik APMS ini di bakar saja," seru warga di lokasi APMS Siau.
Beruntung Bawole tidak terlambat dan mengendalikan situasi tersebut dan sang anggota dewan itu sempat juga dimintai masyarakat untuk tetap semangat memperjuangkan nasip rakyat kecil.
Sementara itu kepala APMS Siau Set Yagho dalam konsultasi dengan anggota DPRD mengungkapkan, dirinya sendiri kebingungan menghadapi masyarakat, sebab bensin memang sudah habis.
"Jadi pak, tangki kita ini kan kososng sehingga BBM masuk di beli masyarakat langsung habis sebab 14 KL sudah di tagulandang dan 10 KL sudah di Ondong jadi tidak cukup pak, dan kuota BBM kita dengan jumlah ini tak cukup. kalau bulan-bulan sebelumnya itu, tangki kita itu ada sisa minyak sebab kapal itu jaraknya kan dekat-dekat sehingga masih cukup bahkan lebih." jelas Yagho.
Hal itu pun langsung mendapatkan respon positif dari ketua Badan Anggara Elian Bawole dimana dirinya akan memanggil mitra kerja pemerintah daerah untuk mempertanyakan rencana penambahan kuota BBM yang sebelumnya telah di rencanakan oleh DPRD dan Pemerintah daerah.
"Iya, kita lalu kan sudah merencanakan penambahan kuota BBM nanti saya cek lagi dengan mitra kerja," aku Bawole.
Berbarengan dengan itu pula kepala APMS langsung dimintai data untuk perhitungan usulan penambahan yang nantinya akan di bahas dengan pemerintah daerah.(Erga)