Warga Kelurahan bahu mencuci di Sumur (foto SSN) |
Meski pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) masih terus berjalan seperti biasanya, namun masyarakat di beberapa titik berebut sumber air.
Sumur (foto SSN) |
Diketahui sumur tersebut bukan merupakan milik dari dua kepala keluarga tersebut, sehingga membuat warga kecewa dan melaporkanya kepada pemilik yang sebenarnya keluarga Lahutung.
Meski begitu Lurah Bahu Okswal Makagiansar, SH melalui Sekretarisnya Venny Manansang, mengungkapkan bahwa memang benar wilayah pantai Bahu belum menggunakan jaringan PDAM, tetapi terkait dengan soal air itu belum ada yang melapor.
"Memang wilayah itu belum menggunakan jaringan PDAM, tapi soal itu belum ada laporan masyarakat sampai saat ini, tetapi pihak kelurahan akan memantau untuk jelasnya." ungkapnya.
Disamping itu seorang stafnya yang tak namanya tak ingin di tulis, juga membenarkan bahwa memang sumur itu ada dua pipa milik warga, dan air sumur itu oleh warga tidak di konsumsi.
"Air sumur itu hanya di gunakan untuk keperluan mencuci bukan untuk di konsumsi," jelasnya.
Hal itu di bantah warga di jumpai media ini di sumur tersebut yang sedang melakukan aktifitas sehari-hari yang menurut mereka ada sejumlah warga yang mengkonsumsi air tersebut.
"Eh ada dorang laeng jaga pake minum (ada warga lain yang ngkonsumsinya), beber Ibu Lahutung (Erga)