 |
| Batu Akik Sitaro |
Tren batu akik kini tak sebatas memperlihatkan strata sosial saja, melainkan sudah menjadi bagian dari lifestyle utamanya bagi kaum pria. Selain bisa menambah kewibawaan dan kegagahan, juga bisa menambah percaya diri bagi si pemakainya.
Booming batu akik saat ini, seiring dengan batu akik lokal asal nusantara banyak yang diburu oleh para kolektor dan buyers dari mancanegara. Sebab, kualitasnya tak kalah bersaing, bahkan nyaris menyamai kualitas batu permata dari luar negeri, seperti safir, rubi dan pirus dari Birma, dan beberapa negara lainnya.
Beberapa jenis batu akik lokal Indonesia ternama dan sedang tren saat ini, seperti halnya batu bacan jenis doko dan palamea dari daerah Bacan Kepulauan Halmahera, Maluku.
Melihat banyaknya sejumlah daerah yang telah memiliki khas tersendiri batu akik, Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro pun tak mau kalah dengan hal itu, sebab, baru baru ini, daerah yang berjuluk bumi karangetang mondolokang kolo kolo itu dikabarkan telah memiliki jenis batu akik khas Sitaro yakni bernama batu lokal Karangetang dan Batu Buang Biaro.
Meski batu tersebut masih terbilang 'baru' ditemukan dan belum bisa menyamai kualitas batu-batu akik yang telah pamor lainnya, namun warga bumi karamando itu merasa bangga daerahnya memiliki jenis batu akik tersendiri.
"Kita merasa bangga memakai batu akik asal Sitaro ini, oleh karena itu mari kita bersama-sama memperkenal batu akik ini ke daerah luar."tutur Ketua KNPI Sitaro Erens Takalamingan, Jumat (03/07)
Pria yang akrab disapa bung Erens itu menjelaskan, peluang dan potensi batu akik asal Sitaro, dinilai begitu prospektif. Jika masyarakat mau bersungguh-sungguh bahkan didukung oleh pemerintah daerah, bukan mustahil masyarakat bisa saja mendapatkan batu akik asli Sitaro dengan menggali di dalam tanah atau mencari di bantaran kali (Sungai)
“Di Sitaro ini, banyak bantaran kali kali, Bukan mustahil, di balik kali tersebut, tersimpan bahan baku batu akik berkualitas tinggi. Jika dieksplorasi, saya yakin bakal menemukan batu akik asal Sitaro,” katanya
Tak hanya sungai, lanjut dia, wilayah Kabupaten Sitaro dikelilingi dengan pegunungan. Bahkan ada gunung yang terkenal, seperti Gunung Karangetang. "Tak menutup kemungkinan, jika diteliti dan digali, masyarakat bisa menemukan bebatuan keras yang mengandung bahan baku batu akik bermutu. Tinggal keuletan dan kesungguhan warga Bumi karamando saja dalam mencari dan menggali potensi tersebut."pungkasnya
Lebih jauh Erens menjelaskan, guna mengeksplorasi sumber bahan baku batu akik asal Sitaro, hendaknya masyarakat bisa didukung oleh pemerintah daerah. "Pemkab bisa mendatangkan para ahli geologi untuk melakukan pemetaan dan penelitian beberapa lokasi yang berpotensi tersimpan bahan baku batu akik berkualitas. Dalam pelaksanaannya, nantinya bisa melibatkan para perajin dan kolektor batu akik. guna mendukung eksplorasi batu yang dilakukan oleh warga setempat,"urainya
Selanjutnya, Jika ke depan Sitaro memiliki sumber bahan baku batu akik bermutu, dan diberi nama batu Siau atau Sitaro, maka tidak menutup kemungkinan, nama Sitaro akan semakin ngetop di tingkat nasional bahkan bisa mendunia.
"Bila Sitaro memiliki daerah sumber batu akik, maka akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian warga. Para perajin, kolektor dan pengusaha batu akik pun, akan bertambah dan usahanya berkembang pesat."lugasnya
Dia menguaraikan, Ongkos membentuk bahan batu akik saja, rata-rata bisa Rp 50.000 sampai Rp 75.000. Belum lagi menjual batang cincin. Harga penjualan batu akiknya saja, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. "Dengan booming batu akik, usaha para perajin di Sitaro bisa terasa menggeliat. Apalagi kalau Sitaro punya sumber bahan baku batu akik berkualitas, perekonomian warga akan maju dan berkembang,” tutur Erens.
Saat ini, Lanjut dia, Pihaknya telah memberi beberapa fasilitas seperti proses terbentuknya batu cincin, bilamana masyarakat menemukan batu akik asal Sitaro, "Sekarang ini KNPI Sitaro memberi fasilitas terbentuknya liontin atau mata cincin kepada masyarakat bila mereka dapat menemukan batu akik asal Sitaro, oleh karena itu mari kita eksplorasi lagi sumber bahan batu akik lagi di Sitaro"katanya (rags)
