 |
| Lokasi pengungsian Gedung Museum terpantau Sepi (foto SSN) |
Suarasitaronews.com-Siau : Setelah kurang lebih 4 hari di pengungsian, 37 jiwa warga Tampuna kembali ke rumah masing-masing, sehingga jumlah pengungsi di wilayah tersebut pun berkurang dari 99 jiwa, kini tinggal 62 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) berjumlah 16 KK.
Berbeda dengan pengungsi yang berada di gedung Museum, hingga saat ini jumlahnya terus meningkat. Dari data yang di peroleh dari posko pengungsian tersebut berjumlah 290 Jiwa kini meningkat menjadi 299 Jiwa dengan jumlah KK 83.
"Jumlah Pengungsi di Museum 299 jiwa dengan jumlah Kepala keluarga sebanyak 83 KK" ujar Lurah Bebali Elen Y Pumpente saat di hubungi media ini Selasa (12/5) baru-baru ini.
Hal senada juga di ungkapkan oleh kepala lingkungan kampung Kora-kora dimana jumlah pengungsi di Museum berjumlah 299, 83 KK.
Berbeda dengan data yang berhasil di peroleh media ini melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, tercatat jumlah pengungsi hanya berjumlah 289 jiwa sehingga terdapat selisih 10 jiwa dari data kelurahan di posko pengungsian gedung museum.
Sementara di Gereja Seloam Salili terdapat 21 Jiwa pengungsi dengan jumlah KK sebanyak 6 KK, sama seperti data sebelumnya dan hingga saat ini belum berubah.
Dengan begitu, jumlah total pengungsi yang hingga kini masih bertahan di lokasi pengungsian berjumlah 382 Jiwa dengan jumlah KK 105 yang ada di 3 lokasi posko pengungsian fersi data kelurahan Bebali, sementara 372 jiwa pengungsi data fersi BPBD Sitaro.
Meski demikian, 6 KK yang telah mengungsi di kampung Salili sejak peristiwa erupsi gunung karangetang itu, melalui media ini meminta pemerintah untuk dapat mencarikan lahan yang baru sebagai tempat tinggal, mengingat rumah mereka sudah tak layak huni akibat terjangan awan panas dan abu vulkanik.
0 komentar:
Post a Comment