Latest News

BANNER

BANNER
Wednesday, 1 April 2015

Solagracia Ministry mengecam kasus asusila di Kelurahan Bahu

Pimpinan Solagracia Ministry, Ester Novitasari (kedua dari kanan) bersama tim 

Suarasitaronews.com- Jakarta : Pendiri sekaligus pimpinan Solagracia Ministry, Ester Novitasari Siregar, meminta kepada pihak kepolisian khususnya Polsek Siau Timur, untuk fokus dan berupaya untuk menahan kembali tersangka kasus pencabulan Jaftendra Misa, yang sudah menghebohkan Kelurahan Bahu.

Kasus pencabulan yang melibatkan istri pertama dan istri kedua yang masih dibawah umur ini meledak di hari Jumat 27/03 lalu. Lurah Bahu, Okswald Makagiansar yang pertama membawa kasus ini ke meja kepolisian, setelah pihaknya menahan dan menginterogasi Yaftendra Misa dan kedua istrinya.

Perbuatan yang memalukan yang bermuara ke penyimpangan dan pelecehan seksual ini, bahkan melibatkan banyak teman-teman Yaftendra yang juga disinyalir ikut menikmati tubuh istri mudanya yang masih dibawah umur.

Sayangnya, Yaftendra Misa yang sudah sempat ditahan di Polsek Siau Timur, kemudian tanpa alasan yang jelas justru dibiarkan menghilang begitu saja. Kapolsek Siau Timur, AKP Olly Sampouw berdalih bahwa belum cukup bukti delik aduan untuk menahan tersangka.

Tak pelak hal ini memicu kemarahan dari Lurah Bahu, Okswald Makagiansar. Okswald secara pribadi kemudian meminta Pimpinan Allez Group, Victor Kaaro yang kebetulan ada di Siau, bertemu di kantor SSN untuk membantu supaya mendesak kepolisian bertindak tegas, karena kasus ini sudah sangat mengganggu etika moralitas dan hukum di mata masayarakat.

Ester Novitasari yang juga ikut mendengar paparan dari Okswald, juga heran dengan aksi lepas tangan dari kepolisian, sehingga manusia berbahaya seperti Yaftendra bisa kabur, padahal jelas- jelas yang bersangkutan sudah meresahkan masyarakat dengan ulah cabulnya itu.

" Solagracia Ministry ini kita dirikan untuk membantu di bidang pelayanan kerohanian, pekabaran injil, dan untuk pendidikan bagi warga yang kurang mampu. Kita juga ingin fokus membantu masalah - masalah pelecehan dan kekerasan terhadap anak dan perempuan " tutur wanita berdarah Batak-Sunda ini.

" Apa yang sudah dilakukan oleh tersangka ini, benar-benar diluar batas kemanusiaan. Ini sebenarnya mengherankan, di Sitaro yang kekeluargaan dan hubungan antar warga begitu erat, kasus seperti ini bisa tidak tercium oleh aparat padahal sudah berlangsung lama sejak tahun 2013. Ini menandakan bahwa ada simpul yang hilang di masyarakat kita, sehingga bisa terjadi hal ini" tambahnya lagi.

Ester, secara khusus meminta perwakilan Solagracia Ministry di Sitaro, yang dikoordinir oleh Vera Karundeng yang juga menjabat sebagai Pimpinan SSN, untk ikut mengawasi perkembangan kasus ini. Bahkan untuk mendatangkan orang tua dari istri kedua Yaftendra dari Kecamatan Wori, Minahasa, Ester meminta Solagracia Ministry membiayai perjalanan orang tuanya.

" Kasus ini harus tuntas, dan predator sex seperti Yaftendra harus dihukum seerat-beratnya. Supaya menjadi contoh bagi yang lain untuk berpikir panjang apabila melakukan kejahatan yang sama. Wanita apalagi anak perempuan, harus mendapat perlakuan yang pantas dan dihargai, bukannya dicabuli seperti itu" tutupnya dengan nada geram.

mira@suarasitaronews.com  
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Item Reviewed: Solagracia Ministry mengecam kasus asusila di Kelurahan Bahu Rating: 5 Reviewed By: Unknown