 |
| Burung Meleo |
Suarasitaronews.com-SIAU – Komunitas Pencinta Alam Sitaro (Kompas) sangat sedih mengetahui populasi burung Meleo yang bertelur di Pulau Manumpitaeng kian menurun drastis.
“Dari tahun ke tahun populasi ini kian menurun, pantauan Kompas, penurunan meleo semakin drastis. Pada tahun 2008, dalam satu hari ada 100 sampai 200 ekor meleo mengunjungi pulau Manumpitaeng setiap subuh. Apa yang terjadi saat ini sangat memprihatinkan,” ungkap Buyung Mangangue Personil Kompas. Jumat (27/03)
“Ya, ketika melakukan pengamatan pada tahun ini, jumlah burung Meleo yang tersisa kurang lebih 20 ekor,” ujarnya.
Penyebabnya, lanjut Buyung, karena ribuan sarang Meleo dibongkar habis orang–orang tak bertanggungjawab. “Mereka telah memutus mata rantai kehidupan alam yang diciptakan Tuhan secara rakus tanpa nurani,” sesalnya. seraya menambahkan.
“Ya, ketika melakukan pengamatan pada tahun ini, jumlah burung Meleo yang tersisa kurang lebih 20 ekor,” ujarnya.
Penyebabnya, lanjut Buyung, karena ribuan sarang Meleo dibongkar habis orang–orang tak bertanggungjawab. “Mereka telah memutus mata rantai kehidupan alam yang diciptakan Tuhan secara rakus tanpa nurani,” sesalnya. seraya menambahkan.
“Kepedulian akan lingkungan hidup sangatlah rendah. Namun, kita belum terlambat, ingatkan saudara, teman, siapa saja yang dijumpai untuk menjaga kelestarian alam di tempat kita. Selamatkan alam dan satwa Sitaro,” ajaknya.
rags
ragil@suarasitaronews.com
0 komentar:
Post a Comment