Dilma Rousseff |
Suarasitaronews.com-Presiden
Brasil, Dilma Rousseff menolak surat kepercayaan duta besar Indonesia
atau credential. Hal ini terjadi di tengah pertentangan eksekusi seorang
warga Brasil di Indonesia dan rencana hukuman mati warga kedua dalam
waktu dekat.
"Kami pikir hal yang penting adalah terjadi perubahan keadaan
sehingga kita jelas terkait hubungan Indonesia dengan Brasil," kata
Rousseff kepada para wartawan setelah upacara resmi pemerintah di
Brasilia.
"Yang kami lakukan adalah sedikit memperlambat penerimaan surat kepercayaan, tidak lebih dari itu."
Duta besar Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto hadir di Istana
Presiden Brasil pada acara di hari Jumat (20 Februari) bersama-sama
dengan diplomat yang baru ditunjuk dari Venezuela, El Salvador, Panama,
Senegal dan Yunani, tetapi tidak ikut serta dalam upacara.
Penolakan tersebut berarti Dubes Toto Riyanto tidak akan mewakili
Indonesia dalam acara resmi di Brasil. Padahal, Toto hadir secara fisik
di Istana Presiden di Brasil dengan harapan menerima surat kepercayaan,
tindakan Brasil ini kemudian dipandang mengirimkan pesan diplomatik yang
tegas.
Sementara itu juru bicara kementerian luar negeri Indonesia Armanatha Nasir mengatakan 'belum dapat bicara sekarang.'
Informasi saja, warga Brasil Marco Archer dihukum mati pada tanggal 17 Januari setelah dinyatakan bersalah melakukan perdagangan narkoba.
Duta besar Brasil di Indonesia kemudian ditarik Presiden Rousseff
sebagai protes kematiannya. Warga Brasil lainnya, Rodrigo Gularte,
dijadwalkan dieksekusi di Indonesia atas dasar pelanggaran hukum yang
sama.
(www.kompas.com)
Rags
ragil@suarasitaronews.com
0 komentar:
Post a Comment