Suarasitaronews.com-Jakarta - Kepada tim 9 yang dibentuk untuk mengurai kisruh KPK-Polri, Presiden Joko Widodo mengaku menghadapi beban berat dari partai koalisi. Bahkan setelah Jokowi memutuskan membatalkan pelantikan Komjen Budi pun, sang presiden masih menyebut ada yang kacau. Situasi Jokowi jadi sangat rumit karena sampai kini masih dicap sebagai petugas partai.
Predikat petugas partai itu yang nyata-nyata menghadapkan Jokowi pada posisi pelik semacam ini. Jika Jokowi tak memaksakan nama Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri seperti usul salah seorang elite KIH, tentu persoalan tak akan senjelimet ini. Kini di saat polemik KPK-Polri semakin panas, sang presiden malah melawat ke luar negeri.
Jokowi yang sempat dikabarkan akan mengumumkan pembatalan pelantikan Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri sebelum pergi ke luar negeri pun mengubah segalanya. Jokowi kemudian berujar akan menyelesaikan semuanya pasca proses praperadilan Komjen Budi tuntas. Ya, Jokowi memilih menjalankan saran KIH yang bertemu dengannya sehari sebelum terbang keliling ASEAN.
Di saat rakyat menantikan keputusan tegas sang presiden, Jokowi malah melenggang pergi. Kritik kepada presiden fenomenal itu pun mengalir deras bak air terjun Niagara yang terkenal itu.
Tak heran sejumlah kalangan masyarakat, bahkan relawan Jokowi sendiri mulai mendorong pembentukan partai baru untuk sang presiden. Meski wacana itu dianggap sebagian elite PDIP sebagai upaya memperkeruh suasana dan menjauhkan Jokowi dengan PDIP dan Ketum Megawati Soekarnoputri.
Namun nyatanya tak sedikit masyarakat yang mendorong Jokowi keluar dari PDIP. Barangkali desakan itu tak berlebihan, apalagi disampaikan masyarakat yang tak berpikir politik, semata-mata hanya ingin seorang presiden yang hanya tunduk kepada rakyat dan konstitusi, seperti janji Presiden Jokowi yang tercatat dalam nawacita yang digemborkan di era kampanye Pilpres silam.(dtk)
Predikat petugas partai itu yang nyata-nyata menghadapkan Jokowi pada posisi pelik semacam ini. Jika Jokowi tak memaksakan nama Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri seperti usul salah seorang elite KIH, tentu persoalan tak akan senjelimet ini. Kini di saat polemik KPK-Polri semakin panas, sang presiden malah melawat ke luar negeri.
Jokowi yang sempat dikabarkan akan mengumumkan pembatalan pelantikan Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri sebelum pergi ke luar negeri pun mengubah segalanya. Jokowi kemudian berujar akan menyelesaikan semuanya pasca proses praperadilan Komjen Budi tuntas. Ya, Jokowi memilih menjalankan saran KIH yang bertemu dengannya sehari sebelum terbang keliling ASEAN.
Di saat rakyat menantikan keputusan tegas sang presiden, Jokowi malah melenggang pergi. Kritik kepada presiden fenomenal itu pun mengalir deras bak air terjun Niagara yang terkenal itu.
Tak heran sejumlah kalangan masyarakat, bahkan relawan Jokowi sendiri mulai mendorong pembentukan partai baru untuk sang presiden. Meski wacana itu dianggap sebagian elite PDIP sebagai upaya memperkeruh suasana dan menjauhkan Jokowi dengan PDIP dan Ketum Megawati Soekarnoputri.
Namun nyatanya tak sedikit masyarakat yang mendorong Jokowi keluar dari PDIP. Barangkali desakan itu tak berlebihan, apalagi disampaikan masyarakat yang tak berpikir politik, semata-mata hanya ingin seorang presiden yang hanya tunduk kepada rakyat dan konstitusi, seperti janji Presiden Jokowi yang tercatat dalam nawacita yang digemborkan di era kampanye Pilpres silam.(dtk)
(ragil@suarasitaronews.com
0 komentar:
Post a Comment