 |
| ilustrasi foto |
Suarasitaronews.com-Pehe-SIAU : Iming-iming bakal di digaji jutaan rupiah ikut keluarga kaya yang dijanjikan oleh para penyalur tenaga kerja, membuat banyak gadis lugu dari desa segera saja terpikat.
Tetapi alih-alih menemukan impiannya dirantau, mereka tidak jarang terdampar di tempat penyekapan atau mendapat perlakukan yang tak wajar.
Sebut saja Siti (18), mengaku mendapat perlakuan yang tak wajar oleh majikannnya. dimana, sesuai dengan kesepakatan bahwa dirinya hanya menjadi seorang babysiter namun setelah mulai bekerja dirinya malah mengurus semua kebutuhan rumah tangga.
Mirisnya lagi, Semua perlatan yang ia bawa ke tanah rantau di Desa Pehe Kecamatan Siau Barat Kabupaten Sitaro, disita oleh sang majikan, "Semua peralatan saya seperti HP disita oleh majikan, bagaimana bisa saya komunikasi kalau seperti ini, "keluh siti
Kendati begitu, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Sitaro belum mengetahui terkait kejadian yang dialami Siti, sebab, disnaker sendiri belum mendapat laporan dari perusahaan penyalur tenaga kerja.
Tetapi alih-alih menemukan impiannya dirantau, mereka tidak jarang terdampar di tempat penyekapan atau mendapat perlakukan yang tak wajar.
Sebut saja Siti (18), mengaku mendapat perlakuan yang tak wajar oleh majikannnya. dimana, sesuai dengan kesepakatan bahwa dirinya hanya menjadi seorang babysiter namun setelah mulai bekerja dirinya malah mengurus semua kebutuhan rumah tangga.
Mirisnya lagi, Semua perlatan yang ia bawa ke tanah rantau di Desa Pehe Kecamatan Siau Barat Kabupaten Sitaro, disita oleh sang majikan, "Semua peralatan saya seperti HP disita oleh majikan, bagaimana bisa saya komunikasi kalau seperti ini, "keluh siti
Kendati begitu, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Sitaro belum mengetahui terkait kejadian yang dialami Siti, sebab, disnaker sendiri belum mendapat laporan dari perusahaan penyalur tenaga kerja.
"Saya tidak tahu soal itu, sebab. perusahaan penyalur tenaga kerja belum melapor kepada kami, seharusnya mereka harus lapor agar segala sesuatu yang terjadi bisa kami atasi,"kata Kabid Naker, Drs. Thresia Mukau kepada media ini diruang kerjanya, selasa (17/02)
Menurutnya, pihaknya akan terus mendalami kasus ini, sehingga kejadian seperti itu tidak terjadi lagi di Sitaro.
"Seharusnya yang bersangkutan harus melapor, namun karena takut maka kami selaku pemerintah akan menindaklanjuti laporan tersebut,"ujar Mukau
Rags
ragil@suarasitaronews.com
0 komentar:
Post a Comment