Pasien RSUD Lapangan Sawang (foto dok.SSN) |
Suarasitaronews.com-Sawang Siau : Molornya proses pembangunan Puskesmas Ondong dan Ulu mengakibatkan
pelayanan kesehatan di dua wilayah tersebut tidak optimal.
Buntutnya,
banyak warga menyerbu RSUD Lapangan Sawang untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
“Sejak pertengahan Desember tahun lalu, jumlah pasien rawat
inap meningkat. Ini disebabkan karena belum optimalnya pelayanan
kesahatan di Puskesmas Ulu dan Ondong,” kata Direktur Utama RSUD
Lapangan Sawang, Bobby Ingkiriwang, ketika dikonfirmasi melalui seluler
pagi tadi (26/01)
Ia menambahkan, membludaknya jumlah pasien menimbulkan masalah baru yakni kekurangan ruang inap. “Daya tampung RSUD Lapangan Sawang sebetulnya bisa mencapai 70 pasien, namun karena ada satu ruangan yang sedang direnovasi, menyebabkan ruangan tersebut tidak bisa digunakan secara maksimal. Sehingga jumlah pasien yang bisa dilayani saat ini hanya sekira 50 orang sementara yang datang jumlahnya sudah over,” bebernya.
Depson Lalenoh, (32) menilai kondisi ini seharusnya dijadikan acuan oleh dinas kesehatan untuk mendesak kontraktor untuk mempercepat penyelesaian proses renovasi. “Semestinya pekerjaan sudah harus tuntas, kalau seperti ini jadinya maka harus ada tindakan dari instansi terkait,” ketusnya.
Terkait molornya pembangunan Puskesmas Ulu dan Ondong, Kepala Dinas Kesehatan, Ria Papalapu mengatakan pihak kontraktor telah mendapat sanksi berupa TGR. "Pelaksana telah dikenakan TGR sejak Desember lalu," sebutnya belum lama ini.
Rags
(ragil@suarasitaronews.com)
Ia menambahkan, membludaknya jumlah pasien menimbulkan masalah baru yakni kekurangan ruang inap. “Daya tampung RSUD Lapangan Sawang sebetulnya bisa mencapai 70 pasien, namun karena ada satu ruangan yang sedang direnovasi, menyebabkan ruangan tersebut tidak bisa digunakan secara maksimal. Sehingga jumlah pasien yang bisa dilayani saat ini hanya sekira 50 orang sementara yang datang jumlahnya sudah over,” bebernya.
Depson Lalenoh, (32) menilai kondisi ini seharusnya dijadikan acuan oleh dinas kesehatan untuk mendesak kontraktor untuk mempercepat penyelesaian proses renovasi. “Semestinya pekerjaan sudah harus tuntas, kalau seperti ini jadinya maka harus ada tindakan dari instansi terkait,” ketusnya.
Terkait molornya pembangunan Puskesmas Ulu dan Ondong, Kepala Dinas Kesehatan, Ria Papalapu mengatakan pihak kontraktor telah mendapat sanksi berupa TGR. "Pelaksana telah dikenakan TGR sejak Desember lalu," sebutnya belum lama ini.
Rags
(ragil@suarasitaronews.com)
0 komentar:
Post a Comment