(Foto) Direktur Globe Future Institute, Hedrajit, diapit oleh Victor Kaaro (Pimpinan SSN), dan Sudirno Max Kaghoo selaku Pimpinan Focus Discussion Group di Hotel Peninsula Manado.
Suarasitaronews.com- Manado : Focus Discussion Group (FGD) yang dilaksanakan pada Hari Sabtu, 29 November 2014 lalu, mendapat apreasiasi dan acungan jempol dari banyak pihak yang hadir di acara tersebut.
Acara FGD yang mengambil tema "Menemukali Indentitas Negara Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia" ini digelar dalam bentuk Rapat Samudera. Forum ini mengidentifikasi dan mengeksplorasi
sumberdaya kelautan (laut-ekonomi, maritim-politik hankam dan
bahari-budaya), kemudian merumuskan skemanya dalam bentuk grand strategi
yang direlevansikan dengan visi pemerintah: mewujudkan Indonesia
sebagai poros maritim dunia.
Inisiatif kegiatan ini dimunculkan oleh mahasiswa dari kepulauan di Nusa Utara, melalui lembaga Aliansi Kekeluargaan Mahasiswa Sitaro, LSM The SaTaS Connection, Komunitas Fotographer 21, Penyuluh Budaya Kemendikbud Rayon Manado dan Sitaro News yg memilih "jalan tengah" sebagai strategi
mencari solusi terhadap dinamika pembangunan bangsa dan negara.
Hadir sebagai Narasumber ialah Hendrajit, dari Globe Future Institute. Narasumber yang merupukan ahli kelautan dan geopologi ini, didampingi oleh Prof Berhimpong, Letkol F. Jacobus, dan Komandan Bakorkamla, Letkol Herry Agam.
Max Sudirno Kaghoo selaku Komandan Panitia Pelaksana, didampingi Jolly Horonis selaku skretaris panitia dan juga penggagas acara besar ini, sangat puas dan mengungkapkan rasa bahagianya atas terlaksananya Rapat Samudera ini.
"Pemikiran dan paparan dari narasumber dan peserta luar biasa yang hadir, benar-benar membuka cakrawala kita tentang kemaritiman" Ujar Dirno, sapaan akrabnya " Dan diskusi panel dari semua peserta juga membuktikan bahwa kita punya visi dan keinginan yang sama untuk memajukan dunia kemaritiman kita, baik lokal maupaun secara global"
Sayangnya, pimpinan daerah dari 3 kabupaten dari Nusa Utara, tidak ada satupun yang hadir atau mengirimkan perwakilannya. Hal ini juga disesali oleh Victor Kaaro. Suara Sitaro yang menjadi sponsor acara ini, membuat Victor harus terbang dari Jakarta untuk ikut hadir di acara rapat samudera ini.
" Memang lucu daerah kita. Diundang untuk berbagi dan diskusi mengenai kemaritiman, malah tidak hadir atau mengirimkan wakilnya. Padahal visi dan misi mereka hampir mirip-mirip dan menitikberatkan maritim dan bahari sebagai ujung tombak. Tapi di acara sebesar ini malah tidak hadir" Sesal Victor.
Diujung acara, Panitia FGD ini menyampaikan bahwa akan ada lanjutan FGD selanjutnya, untuk membahas hal yang sudah dibicarakan dan mulai akan diimplementasikan untuk disebar ke stake holder di dunia maritim baik di kawasan lokal maupun global.
0 komentar:
Post a Comment