Pimpinan Umum SSN Victor Kaaro |
Suarasitaronews.com- Jakarta : Wacana pengadaan mobil dinas untuk Ketua DPRD, Wakil ketua dan Anggota dewan yang menjabat sebagai ketua komisi, mendapat reaksi yang negatif dari beberapa lapisan masyarakat, mengingat urgensinya dipandang belum perlu.
Dan belum reda kontroversi tentang pengadaan mobil dinas dari gedung dewan di Bebali, kembali muncul berita tentang pengadaan mobil dinas baru untuk para asisten sekretaris daerah. Dalam keterangan dari Kabag Umum Pemda Sitaro, Stenly Langi, bahwa 3 assisten sekda akan mendapat mobil dinas baru sebuah Kijang Innova untuk masing-masing assiten. (Baca Juga : Asisten Sekda Bakal Miliki Mobil Baru )
Hal ini ditanggapi dengan penuh rasa heran oleh sebagian masyarakat Sitaro, baik yang di dareah maupun yang di luar daerah. Pimpinan SSN, Victor Kaaro dengan tegas menolak wacana ataupun rencana pemberian kendaraan dinas baru untuk anggota dewan dan asisten sekda tersebut.
" Mari kita cek sama-sama,"ungkap Victor "Ketua dewan akan diberikan mobil dinas sebuah Mitsubishi Pajero. Harga mobil tersebut di Jakarta paling rendah di angka 406 juta. Sedangkan untuk Wakil Ketua akan diberikan mobil dinas Grand Vitara yang harganya dikisaran Rp 334 juta. Menurut saya, ini langkah yang sangat membodohi masyarakat. Sumbangsih untuk daerah masih belum jelas, ini sudah dirancang untuk kendaraan dinas baru. Lagipula mobil dinas ketua dewan yang lama juga masih layak kok ( Mobil dinas Ketua DPRD saat ini Nisan Terrano)."
"Baru beberapa bulan menjabat, belum jelas kinerjanya, dan lagipula mau kemana dengan Pajero kalau cuma di Siau? Khan rumah dinas Ketua Dewan tinggal lompat aja nyampe kok di kantor dewan" Ujar Victor dengan nada kesal." Air bersih PAM untuk kantor dewan saja tidak diurusi, ini malah hal-hal seperti ini yang diurusi. Coba anggaran buat mobil dinas itu dialihkan untuk perbaikan pipanisasi dan pengadaan air bersih, khan lebih bermanfaat buat masyarakat. Ini mobil Pajero apa manfaatnya?? "
" Saya sudah menyampaikan kepada Ketua Badan Kehormatan DPRD Sitaro, Bapak Judson Laheba saat bertemu dengan saya di Jakarta, bahwa saya sebagai komponen masyarakat menolak keras pengadaan mobil dinas ini, seharusnya anggota dewan lebih peka terhadap masyarakat kita yang masih belum sejahtera. Bukannya malah membuat perencanaan yang harusnya tidak perlu. Siau khan kecil daerahnya, percuma naik Grand Vitara atau Pajero kalau 5 menit sudah sampai di tujuan"
Sambil mengingatkan anggota dewan untuk tidak lupa janji kampanye mereka untuk prihatin bersama rakyat, Victor juga menyinggung rencana pengadaan mobil dinas untuk assisten sekda. Menurutnya, Presiden Jokowi dan PDIP saja berani untuk mengurungkan niatan perencanaan penggantian mobil dinas untuk menteri - menteri, jadi tidak ada alasan bagi anggota dewan dan pejabat di Sitaro untuk tidak melakukan hal yang sama.
" Sitaro masih masuk kategori daerah tertinggal, bersama Talaud. Sangihe konon baru-baru ini mengklaim sudah bukan daerah tertinggal. Jadi Sitaro sebagai daerah otonomi baru lebih baik berbenah untuk lepas dari predikat ini. Masih banyak hal-hal lain yang perlu diperhatikan, seperti infrastruktur, pembangunan manusia lewat pendidikan, sarana transportasi, dan sektor-sektor untuk menggenjot kenaikan PAD seperti dari Pariwisata dan Pajak. Jadi fokus dululah kesana, nanti masyarakat Sitaro udah sejahtera, mau beli Alphard pun tidak masalah"
" Tapi saat ini, saya berharap Anggota Dewan yang terhormat, serta Bupati dan Wabup, agar membatalkan rencana pengadaan mobil baru. Pakai mobil yang lama yang masih layak. Lebih baik urus proyek-proyek yang banyak bermasalah termasuk rumah dinas bupati yang tidak selesai-selesai sampai saat ini" Tegas Victor (Rags)
0 komentar:
Post a Comment