Suarasitaronews.com-SIAU : Presiden RI, Joko Widodo sebelumnya telah meluncurkan program tiga kartu sakti yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Jika beberapa daerah sudah membagikannya, tidak halnya dengan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Hingga kini, Pemerintah setempat belum menerima petunjuk apapun terkait program tersebut. Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sitaro Ria Papalapu melalui sekretarisnya Alfret Ghunena ,saat ditemui di diruang kerjanya, Pagi tadi (25/11) “Kita belum tahu, belum ada penjelasan apa-apa tentang KIS ini,” kata Ghunena kepada media ini
Dirinya mengakui, pihaknya masih belum mengerti sama sekali soal kartu KIS tersebut, karena jika ada program semacam itu pasti ada rapat-rapat tapi sampai sekarang belum ada penjelasan. Meski begitu, program kesehatan di bumi karangetang tetap terus berjalan, terutama yang dilaksanakan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Hal ini tentu membuat lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sitaro Victor Salindeho ikut angkat bicara, menurutnya seharusnya pemda harus merespon cepat tentang itu dan langsung mensosialisasikan ke masyarakat bawah. Terutama menjelaskan perbedaan dengan kartu yang lain, bagaimana cara mengakses kartu tersebut dan indikator-indikator apa yang menjadi persyaratannya. “Kan banyak masyarakat yang belum paham program tersebut” jelasnya
Seharusnya Pemda lebih pro aktif, dalam kerangka pemngimplementasian program, karena otomatis program tersebut juga akan diterapkan di daerah ini. Karena pada dasarnya kartu ini untuk membantu masyarakat kelas ekonomi ke bawah, dan pengentasan kemiskinan. “Kan tidak semua orang mendapatkan kartu tersebut pasti ada kriteriannya,” ungkapnya. (rags)
Hingga kini, Pemerintah setempat belum menerima petunjuk apapun terkait program tersebut. Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sitaro Ria Papalapu melalui sekretarisnya Alfret Ghunena ,saat ditemui di diruang kerjanya, Pagi tadi (25/11) “Kita belum tahu, belum ada penjelasan apa-apa tentang KIS ini,” kata Ghunena kepada media ini
Dirinya mengakui, pihaknya masih belum mengerti sama sekali soal kartu KIS tersebut, karena jika ada program semacam itu pasti ada rapat-rapat tapi sampai sekarang belum ada penjelasan. Meski begitu, program kesehatan di bumi karangetang tetap terus berjalan, terutama yang dilaksanakan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Hal ini tentu membuat lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sitaro Victor Salindeho ikut angkat bicara, menurutnya seharusnya pemda harus merespon cepat tentang itu dan langsung mensosialisasikan ke masyarakat bawah. Terutama menjelaskan perbedaan dengan kartu yang lain, bagaimana cara mengakses kartu tersebut dan indikator-indikator apa yang menjadi persyaratannya. “Kan banyak masyarakat yang belum paham program tersebut” jelasnya
Seharusnya Pemda lebih pro aktif, dalam kerangka pemngimplementasian program, karena otomatis program tersebut juga akan diterapkan di daerah ini. Karena pada dasarnya kartu ini untuk membantu masyarakat kelas ekonomi ke bawah, dan pengentasan kemiskinan. “Kan tidak semua orang mendapatkan kartu tersebut pasti ada kriteriannya,” ungkapnya. (rags)
0 komentar:
Post a Comment