 |
| Foto ssn : Sejumlah warga mengantri di APMS Ulu Siau dengan membawa Jerigen |
Suarasitaronews.com-SIAU : Mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kepulauan Sitaro bisa berakibatkan pada naiknya inflasi di daerah yang berjuluk bumi karangetang itu. Tak heran, jika tingkat perekenomian dan konsumsi di Sitaro itu sendiri cukup signifikan.
Selain naiknya inflasi di Sitaro yang meningkat, banyak dugaan bahwa hal tersebut karena faktor pendistrubusi BBM yang tidak merata, dimana hal ini di buktikan dengan Harga eceran BBM premium di Sitaro jauh dari HET, bahkan sampai Rp13.000 perbotol. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan investasi terus meningkat di berbagai sektor, Namun karena tidak terkontrolnya oleh instansi terkait dengan harga BBM premium bersubsidi, menyebabkan angka inflasi di Sitaro tetap tinggi.
Salah satu Sekretaris Laskar karangetang Sitaro Harto Narasiang mengatakan, dengan mahalnya harga BBM premium yang diecerkan jelas akan berdampak luas pada semua lini aktifitas ekonomi masyarakat. Dengan mahalnya harga BBM premium, akan turut mendongkrak harga berbagai barang kebutuhan pokok. Apalagi dengan peta geografis Kepulauan Sitaro yang merupakan wilayah kepulauan. Situasi ini tentunya akan menuntut tambahan pembiayaan yang harus dibayarkan masyarakat sebagai konsumen. Akibatnya, jelas masyarakat yang akan semakin sulit.
"Suka-tidak suka, Pemkab Sitaro segera mengambil sikap tegas dalam menyikapi persoalan ini untuk memperketat pengawasan dan pengaturan dalam pendistribusian BBM bersubsidi, terutama jenis premium. Tidak ada alasan untuk menolak, ini sudah sangat mendesak dan kronis. Praktek pendistribusian BBM bersubsidi sudah seperti kanker, yang harus diangkat keluar dan dipotong. Kalau tidak, ini akan menjalar dan menyebabkan kondisi ekonomi Sitaro terjun bebas. Kita tidak mau hal ini terjadi, konsekuensinya siapapun yang terlibat dalam permainan dalam pendistribusian BBM bersubsidi yang tidak sehat, harus siap dan berani bertangungjawab secara hukum. Tidak ada toleransi bagi siapapun oknum yang bermain di ranah ini," tegas Narasiang dengan Tegas belum lama ini kepada awak media.
Kendati begitu, hal itu langsung mendapat respon dari ketua DPRD Sitaro Djibton Tamudia, dirinya mengatakan jika ada oknum-oknum yang melakukan pendsitrubusian BBM tidak sesuai dengan peraturan pihaknya akan menindak lanjuti," Jika ada aksi pendistribusian seperti itu, langsung foto dan bawa ke saya, biar pihak kami akan menindak lanjuti,"tegas Tamudia.
Selain Tamudia, Kepala Bagian Ekonomi Sitaro Drs. Hesky Manalang menyebutkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan membentuk tim Inflasi di Sitaro, dimana. hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga di Sitaro, Apalagi euforia saat ini pemerintah pusat sudah merencanakan akan terjadinya kenaikan BBM," Ya langkah-langkah kami itu, akan membentuk Tim Inflasi, Sehingga jika ada lonjakan harga di Pasaran, kami bisa kendalikan,"ujarnya (rags)
Selain naiknya inflasi di Sitaro yang meningkat, banyak dugaan bahwa hal tersebut karena faktor pendistrubusi BBM yang tidak merata, dimana hal ini di buktikan dengan Harga eceran BBM premium di Sitaro jauh dari HET, bahkan sampai Rp13.000 perbotol. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan investasi terus meningkat di berbagai sektor, Namun karena tidak terkontrolnya oleh instansi terkait dengan harga BBM premium bersubsidi, menyebabkan angka inflasi di Sitaro tetap tinggi.
Salah satu Sekretaris Laskar karangetang Sitaro Harto Narasiang mengatakan, dengan mahalnya harga BBM premium yang diecerkan jelas akan berdampak luas pada semua lini aktifitas ekonomi masyarakat. Dengan mahalnya harga BBM premium, akan turut mendongkrak harga berbagai barang kebutuhan pokok. Apalagi dengan peta geografis Kepulauan Sitaro yang merupakan wilayah kepulauan. Situasi ini tentunya akan menuntut tambahan pembiayaan yang harus dibayarkan masyarakat sebagai konsumen. Akibatnya, jelas masyarakat yang akan semakin sulit.
"Suka-tidak suka, Pemkab Sitaro segera mengambil sikap tegas dalam menyikapi persoalan ini untuk memperketat pengawasan dan pengaturan dalam pendistribusian BBM bersubsidi, terutama jenis premium. Tidak ada alasan untuk menolak, ini sudah sangat mendesak dan kronis. Praktek pendistribusian BBM bersubsidi sudah seperti kanker, yang harus diangkat keluar dan dipotong. Kalau tidak, ini akan menjalar dan menyebabkan kondisi ekonomi Sitaro terjun bebas. Kita tidak mau hal ini terjadi, konsekuensinya siapapun yang terlibat dalam permainan dalam pendistribusian BBM bersubsidi yang tidak sehat, harus siap dan berani bertangungjawab secara hukum. Tidak ada toleransi bagi siapapun oknum yang bermain di ranah ini," tegas Narasiang dengan Tegas belum lama ini kepada awak media.
Kendati begitu, hal itu langsung mendapat respon dari ketua DPRD Sitaro Djibton Tamudia, dirinya mengatakan jika ada oknum-oknum yang melakukan pendsitrubusian BBM tidak sesuai dengan peraturan pihaknya akan menindak lanjuti," Jika ada aksi pendistribusian seperti itu, langsung foto dan bawa ke saya, biar pihak kami akan menindak lanjuti,"tegas Tamudia.
Selain Tamudia, Kepala Bagian Ekonomi Sitaro Drs. Hesky Manalang menyebutkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan membentuk tim Inflasi di Sitaro, dimana. hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga di Sitaro, Apalagi euforia saat ini pemerintah pusat sudah merencanakan akan terjadinya kenaikan BBM," Ya langkah-langkah kami itu, akan membentuk Tim Inflasi, Sehingga jika ada lonjakan harga di Pasaran, kami bisa kendalikan,"ujarnya (rags)
0 komentar:
Post a Comment