Suarasitaronews.com-New York : Dengan menguatnya sentimen konsumen, Indeks saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada akhir perdagangan selasa kemarin dengan indeks S dan P 500 dan Nasdaq Composite meningkat lebih tinggi.
seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu (29/10), hal tersebut dikarenakan investor yang puas dengan laporan pendapatan perusahaan besar AS dan menguatnya sentimen konsumen, serta antisipasi rencana Federal Reserve yang mengakhiri program pembelian obligasi.
"Investor membangun dinding yang menghalangi kekhawatiran dan membuat asumsi mengenai konsumen. Upaya itu cukup mengejutkan, indeks cenderung kembali menguat," ujar Art Hogan, Kepala Strategi Pasar Wunderlich Securities.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 187,81 poin (1,1 persen) ke level 17.005,75, dengan saham Caterpillar menjadi saham blue chips yang paling mendapatkan keuntungan dari 30 komponen penyokong indeks.
Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 23,41 poin (1,1 persen) ke level 1.985,05, dengan saham sektor energi dan industri yang memiliki kinerja terbaik dari 10 sektor penyokong indeks.
Adapun, indeks Nasdaq bertambah 78,36 poin (1,8 persen) ke level 4.564,29.
Saham Amgen melonjak, setelah merilis prospek kinerja setahun penuh, saham T-Mobile AS naik usai operator nirkabel itu meningkatkan perkiraan penambahan jumlah pelanggan di tahun ini. Sedangkan saham Twitter melemah, setelah perusahaan ini menargetkan pendapatan di bawah perkiraan pasar sebelumnya.
Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah dan kredit konsumsi naik tiga basis poin menjadi 2,295 persen.
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, levelnya turun lebih dari 10 persen menjadi 14,39.
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 798 juta unit saham, dengan volume komposit mendekati 3,6 miliar unit saham. seperti dilansir Viva.co.id (erga)
seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu (29/10), hal tersebut dikarenakan investor yang puas dengan laporan pendapatan perusahaan besar AS dan menguatnya sentimen konsumen, serta antisipasi rencana Federal Reserve yang mengakhiri program pembelian obligasi.
"Investor membangun dinding yang menghalangi kekhawatiran dan membuat asumsi mengenai konsumen. Upaya itu cukup mengejutkan, indeks cenderung kembali menguat," ujar Art Hogan, Kepala Strategi Pasar Wunderlich Securities.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 187,81 poin (1,1 persen) ke level 17.005,75, dengan saham Caterpillar menjadi saham blue chips yang paling mendapatkan keuntungan dari 30 komponen penyokong indeks.
Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 23,41 poin (1,1 persen) ke level 1.985,05, dengan saham sektor energi dan industri yang memiliki kinerja terbaik dari 10 sektor penyokong indeks.
Adapun, indeks Nasdaq bertambah 78,36 poin (1,8 persen) ke level 4.564,29.
Saham Amgen melonjak, setelah merilis prospek kinerja setahun penuh, saham T-Mobile AS naik usai operator nirkabel itu meningkatkan perkiraan penambahan jumlah pelanggan di tahun ini. Sedangkan saham Twitter melemah, setelah perusahaan ini menargetkan pendapatan di bawah perkiraan pasar sebelumnya.
Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah dan kredit konsumsi naik tiga basis poin menjadi 2,295 persen.
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, levelnya turun lebih dari 10 persen menjadi 14,39.
Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 798 juta unit saham, dengan volume komposit mendekati 3,6 miliar unit saham. seperti dilansir Viva.co.id (erga)
0 komentar:
Post a Comment