foto ist |
Suarasitaronews.com-MARATUA - Kejadian tak
menyenangkan yang dialami Rs, dokter yang bertugas di Maratua beberapa
waktu lalu, tentu tidak pernah terlintas di pikirannya sebelumnya. Ya,
menggunakan telepon genggam merek Cross CB 310 T dual simcard, salah
seorang kuli bangunan merekam dirinya mandi dengan tanpa sehelai benang
menutupi tubuhnya.
Pimpinan Puskesmas Kecamatan Maratua,
Supiansah, menuturkan pelaku yang berinisial Jm tersebut merupakan
pekerja proyek renovasi rumah dinas dokter. “Yang melakukan itu orang yang sedang mengerjakan proyek, bukan warga kampung Maratua,” kata dia
Rumah yang didiami dokter perempuan
kelahiran Bontang, 25 Januari lalu itu tepat bersebelahan dengan rumah
yang sedang dikerjakan. Meski rumah dinas permanen yang terbuat dari
beton, kamar mandi kebetulan tidak diberi penutup pada jendela kaca.
Tumpukan material bangunan proyek yang
sedang dikerjakan pun tepat berada di samping kamar mandi. Tak cuma itu,
posisi rumah dinas dokter muda itu yang lebih rendah dibanding rumah
yang tengah dikerjakan, melancarkan niat buruk Jm. Akhirnya, perilaku
yang merugikan Rs tersebut terjadi sebanyak 4 kali. Yakni, pada 22 dan
31 Juli, serta pada 6 dan 8 Agustus lalu.
Namun, korban yang saat kali keempat memergoki perbuatan Jm, langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Mapolsek Maratua. “Pada saat kejadian itu, dokternya langsung lapor ke Kapolsek dan pihak keamanan segera bertindak,” katanya.
Sehari setelahnya, penyelesaian antara
korban dan pelaku pun terjadi. “Langsung pemutusan hubungan kerja dengan
dia. Juga enggak boleh lagi beraktivitas di situ lagi,” ujar Supiansah.
Pertimbangan tidak membawanya ke jalur
hukum, menurut dia, sesuai yang dikatakan Rs, karena video itu belum
sempat disebar pelaku. Keluarga korban pun meminta anaknya tersebut agar
tidak bertugas lagi di Pulau Maratua. Sedangkan kinerja selama 5 bulan
menjabat itu pun, disebut Supiansah, cukup bagus.
“Saya ngobrol dengan dokter itu, rupanya
video itu tidak disebarkan. Artinya, masih batas aman karena cuma dia
saja yang lihat. Setelah diberikan, videonya dimusnahkan (dihapus,
Red).”
Salah seorang tenaga medis yang bertugas
di Puskesmas Maratua tersebut mengatakan, meski tak berada di Maratua
lagi, saat ini sang korban masih berada di seputaran Tanjung Redeb untuk
menyelesaikan segala hal berkaitan dengan kejadian yang menimpanya.(jpnn/rags)
0 komentar:
Post a Comment