Suarasitaronews.com-Jakarta : Gubernur DKI Jakarta yang juga presiden terpilih, Joko Widodo yakin
wakilnya di DKI, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), akan tancap gas bekerja
ketika menggantikan posisinya di Balai Kota. Jokowi menilai Ahok
memiliki kompentensi memimpin Pemprov untuk membenahi Ibu Kota.
"Saya yakin gubernur berikut ini bisa ngebut, bisa ngebut. Yakin asal didukung yang disini, ngebut betul, serius ngebut. Bapak Ibu lihat nanti," ujar Jokowi berbicara pada acara Annual Soegeng Sarjadi School of Government 2014 di Ballroom Four Seasons Hotel, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (19/8) malam.
Disinggungnya pejabat baru pengisi gubernur DKI disampaikan saat Jokowi memaparkan rencana kerjanya memimpin pemerintahan bersama Jusuf Kalla.
Menurut dia, pembangunan sumber daya manusia harus diprioritaskan bila ingin mencapai perubahan. "Etos kerja perlu digenjot lagi sehingga akan muncul daya saing, muncul produktifitas," sambungnya.
Program-program pemerintah, sambung Jokowi, harusnya tepat sasaran sehingga masyarakat akan hidup lebih baik. Dia menyinggung banyaknya program yang tidak jelas peruntukkannya.
"Kita sering buat program basa-basi, kelihatan ada tapi enggak ada. Iya betul di anggaran ada tapi fakta di bawahnya enggak ada, hilangnya kemana enggak jelas. Padahal anggarannya triliun, ratusan miliar, anggaran itu jadi tidak produktif, tidak menyentuh sasaran," sambungnya.
Ketersediaan anggaran bagi Jokowi harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Untuk mengelola anggaran ini dibutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan.
"Kalau Jakarta tidak bisa menyelesaikan masalah pasti ada yang keliru ada miss management," sebutnya.(detik.com)
"Saya yakin gubernur berikut ini bisa ngebut, bisa ngebut. Yakin asal didukung yang disini, ngebut betul, serius ngebut. Bapak Ibu lihat nanti," ujar Jokowi berbicara pada acara Annual Soegeng Sarjadi School of Government 2014 di Ballroom Four Seasons Hotel, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (19/8) malam.
Disinggungnya pejabat baru pengisi gubernur DKI disampaikan saat Jokowi memaparkan rencana kerjanya memimpin pemerintahan bersama Jusuf Kalla.
Menurut dia, pembangunan sumber daya manusia harus diprioritaskan bila ingin mencapai perubahan. "Etos kerja perlu digenjot lagi sehingga akan muncul daya saing, muncul produktifitas," sambungnya.
Program-program pemerintah, sambung Jokowi, harusnya tepat sasaran sehingga masyarakat akan hidup lebih baik. Dia menyinggung banyaknya program yang tidak jelas peruntukkannya.
"Kita sering buat program basa-basi, kelihatan ada tapi enggak ada. Iya betul di anggaran ada tapi fakta di bawahnya enggak ada, hilangnya kemana enggak jelas. Padahal anggarannya triliun, ratusan miliar, anggaran itu jadi tidak produktif, tidak menyentuh sasaran," sambungnya.
Ketersediaan anggaran bagi Jokowi harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Untuk mengelola anggaran ini dibutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan.
"Kalau Jakarta tidak bisa menyelesaikan masalah pasti ada yang keliru ada miss management," sebutnya.(detik.com)
0 komentar:
Post a Comment