Suarasitaronews.com-Gaza : Gencatan senjata jangka panjang akhirnya disepakati oleh Israel dan
Palestina. Gencatan senjata ini mengakhiri 50 hari konflik mematikan di
Jalur Gaza yang telah menelan ribuan nyawa.
Gencatan senjatan ini mencakup penghentian kekerasan di Gaza yang telah berlangsung sejak 8 Juli lalu. Pihak Palestina menyebut gencatan senjata ini "permanen", sementara pihak Israel menyebutnya sebagai "tak bersyarat dan tak terbatas waktunya".
Di Gaza, ribuan warganya turun ke jalan-jalan untuk merayakan gencatan senjata yang berlaku mulai Selasa, 26 Agustus ini. Warga bertepuk tangan dan bersorak-sorai. Sebagian melepas tembakan ke udara sebagai tanda sukacita, di antaranya adalah para anggota Hamas.
"Terima kasih Tuhan, perang telah berakhir. Saya tak percaya saya masih hidup beserta anak-anak saya," ujar warga Gaza, Maha Khaled seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (27/8).
"Ini perang yang sangat keras. Saya tak pernah mengira kami akan melihat perdamaian pada akhirnya," imbuh pria berumur 32 tahun itu.
Pemerintah Amerika Serikat pun mendukung penuh gencatan senjata ini. "Kami sangat mendukung gencatan senjata ini," tutur Menteri Luar Negeri AS John Kerry seraya menyerukan semua pihak untuk sepenuhnya mematuhi gencatan senjata ini.(detik.com)
Gencatan senjatan ini mencakup penghentian kekerasan di Gaza yang telah berlangsung sejak 8 Juli lalu. Pihak Palestina menyebut gencatan senjata ini "permanen", sementara pihak Israel menyebutnya sebagai "tak bersyarat dan tak terbatas waktunya".
Di Gaza, ribuan warganya turun ke jalan-jalan untuk merayakan gencatan senjata yang berlaku mulai Selasa, 26 Agustus ini. Warga bertepuk tangan dan bersorak-sorai. Sebagian melepas tembakan ke udara sebagai tanda sukacita, di antaranya adalah para anggota Hamas.
"Terima kasih Tuhan, perang telah berakhir. Saya tak percaya saya masih hidup beserta anak-anak saya," ujar warga Gaza, Maha Khaled seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (27/8).
"Ini perang yang sangat keras. Saya tak pernah mengira kami akan melihat perdamaian pada akhirnya," imbuh pria berumur 32 tahun itu.
Pemerintah Amerika Serikat pun mendukung penuh gencatan senjata ini. "Kami sangat mendukung gencatan senjata ini," tutur Menteri Luar Negeri AS John Kerry seraya menyerukan semua pihak untuk sepenuhnya mematuhi gencatan senjata ini.(detik.com)
0 komentar:
Post a Comment