 |
Suarasitaronews.com-Gaza : Militer Israel menggencarkan serangan-serangan udara atas wilayah Jalur
Gaza. Atas agresi militer ini, pemerintah Yordania menyerukan Israel
untuk segera menghentikan operasi militer tersebut.
"Operasi militer terhadap Jalur Gaza ini, sejauh ini telah menyebabkan puluhan korban tewas dan luka-luka, belum lagi kerusakan material infrastruktur bangunan dan institusi sipil," demikian statemen pemerintah Yordania yang disampaikan juru bicara pemerintah Mohammed al-Momani.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (9/7/2014), pemerintah Yordania menolak keras setiap justifikasi atas serangan udara Israel tersebut. Yordania pun mengajak komunitas internasional untuk mengintervensi guna menghentikan operasi militer Israel.
Lewat statemen tersebut, al-Momani menekankan perlunya kembali ke meja perundingan guna membentuk negara merdeka Palestina yang beribukota di Yerusalem timur.
Pejabat tinggi Yordania itu menekankan, tindakan Israel tersebut melanggar hukum kemanusiaan internasional. Juga tidak sejalan dengan upaya-upaya internasional untuk memajukan proses perdamaian antara Palestina dan Israel.
Serangan udara yang dilancarkan Israel ini tercatat sebagai serangan paling parah di Gaza sejak November 2012 lalu. Sebanyak 24 orang tewas di Gaza, termasuk dua wanita dan lima anak-anak. Militer Israel juga menembak mati empat militan Hamas yang menyamar dan melancarkan serangan di markas militer Israel, tidak jauh dari perbatasan Gaza.
Korban tewas pertama pada Rabu (9/7) dini hari merupakan enam orang yang berasal dari satu keluarga. Juru bicara departemen urusan darurat Palestina, Ashraf al-Qudra menuturkan, serangan udara Israel mengenai kediaman keluarga tersebut di wilayah Beit Hanoun, Gaza bagian utara.
Belakangan diketahui bahwa rumah tersebut dihuni oleh komandan Al-Quds Brigades, yang merupakan kelompok sayap militan setempat, Jihad Islam Palestina. Sang komandan tewas dalam serangan tersebut bersama dengan kedua orang tua, seorang wanita dan dua anak-anak yang ada di dalam rumah.
Serangan Israel lainnya pada Rabu (9/7) pagi menewaskan seorang pria muda di kota Rafah. Serangan udara ini dilancarkan Israel setelah kelompok Hamas menembakkan roket-roket ke wilayah-wilayah negeri Yahudi itu.(detik.com)
"Operasi militer terhadap Jalur Gaza ini, sejauh ini telah menyebabkan puluhan korban tewas dan luka-luka, belum lagi kerusakan material infrastruktur bangunan dan institusi sipil," demikian statemen pemerintah Yordania yang disampaikan juru bicara pemerintah Mohammed al-Momani.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Rabu (9/7/2014), pemerintah Yordania menolak keras setiap justifikasi atas serangan udara Israel tersebut. Yordania pun mengajak komunitas internasional untuk mengintervensi guna menghentikan operasi militer Israel.
Lewat statemen tersebut, al-Momani menekankan perlunya kembali ke meja perundingan guna membentuk negara merdeka Palestina yang beribukota di Yerusalem timur.
Pejabat tinggi Yordania itu menekankan, tindakan Israel tersebut melanggar hukum kemanusiaan internasional. Juga tidak sejalan dengan upaya-upaya internasional untuk memajukan proses perdamaian antara Palestina dan Israel.
Serangan udara yang dilancarkan Israel ini tercatat sebagai serangan paling parah di Gaza sejak November 2012 lalu. Sebanyak 24 orang tewas di Gaza, termasuk dua wanita dan lima anak-anak. Militer Israel juga menembak mati empat militan Hamas yang menyamar dan melancarkan serangan di markas militer Israel, tidak jauh dari perbatasan Gaza.
Korban tewas pertama pada Rabu (9/7) dini hari merupakan enam orang yang berasal dari satu keluarga. Juru bicara departemen urusan darurat Palestina, Ashraf al-Qudra menuturkan, serangan udara Israel mengenai kediaman keluarga tersebut di wilayah Beit Hanoun, Gaza bagian utara.
Belakangan diketahui bahwa rumah tersebut dihuni oleh komandan Al-Quds Brigades, yang merupakan kelompok sayap militan setempat, Jihad Islam Palestina. Sang komandan tewas dalam serangan tersebut bersama dengan kedua orang tua, seorang wanita dan dua anak-anak yang ada di dalam rumah.
Serangan Israel lainnya pada Rabu (9/7) pagi menewaskan seorang pria muda di kota Rafah. Serangan udara ini dilancarkan Israel setelah kelompok Hamas menembakkan roket-roket ke wilayah-wilayah negeri Yahudi itu.(detik.com)
0 komentar:
Post a Comment