Kereta yang membawa jasad korban MH17 (Reuters) |
Suarasitaronews.com-Canberra : Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott menyebut kemungkinan masih
ada banyak jasad korban tragedi Malaysia Airlines (MAS) MH17 yang belum
dievakuasi. Jasad-jasad korban tersebut masih terbaring di area terbuka
di Ukraina, yang menjadi lokasi jatuhnya MH17 setelah ditembak jatuh.
Total 298 penumpang dan awak pesawat MH17 tewas setelah pesawat tersebut ditembak jatuh rudal darat ke udara saat terbang melintasi wilayah udara Ukraina pada 17 Juli lalu. Terdapat 27 warga negara Australia dan 9 warga asing yang tinggal di Australia di dalam pesawat tersebut.
"Sangat mungkin jika masih ada banyak jasad di sana, di area terbuka di tengah musim panas Eropa, terancam gangguan, dan menghadapi ancaman kerusakan akibat suhu panas dan juga binatang," ujar PM Abbott dalam konferensi pers di Canberra, seperti dilansir AFP, Rabu (23/7/2014).
Abbott menyerukan adanya proses pencarian yang menyeluruh di lokasi kejadian yang ada di wilayah Ukraina bagian timur. "Sangat diperlukan untuk semua jasad bisa ditemukan," tegasnya.
Pemimpin Australia tersebut menambahkan bahwa dirinya sangat khawatir dengan proses pencarian seluruh jasad korban. "Itu berlangsung hingga sekarang cukup tidak profesional," sebutnya.
"Selama masih ada kemungkinan bahwa masih ada jasad warga Australia di luar sana, kami berhutang pada keluarga korban untuk melakukan upaya terbaik untuk menemukan mereka," tandas Abbott.
Terdapat perbedaan informasi mengenai jumlah jasad korban yang diserahkan oleh separatis pro-Rusia kepada tim ahli dari Belanda di Kharkiv. Separatis pro-Rusia menuturkan, pada Senin (21/7) bahwa mereka telah menyerahkan sebanyak 282 jasad korban yang disimpan di dalam kereta berpendingin. Namun tim ahli Belanda menyatakan, mereka hanya menerima 200 jasad di dalam kereta berpendingin tersebut.
Terkait hal tersebut, pemantau internasional dari Internasional Organisation for Security and Cooperation in Europe (OSCE) melaporkan adanya sejumlah jasad korban dan potongan tubuh korban yang belum dievakuasi dari lokasi kejadian. (detik.com)
Total 298 penumpang dan awak pesawat MH17 tewas setelah pesawat tersebut ditembak jatuh rudal darat ke udara saat terbang melintasi wilayah udara Ukraina pada 17 Juli lalu. Terdapat 27 warga negara Australia dan 9 warga asing yang tinggal di Australia di dalam pesawat tersebut.
"Sangat mungkin jika masih ada banyak jasad di sana, di area terbuka di tengah musim panas Eropa, terancam gangguan, dan menghadapi ancaman kerusakan akibat suhu panas dan juga binatang," ujar PM Abbott dalam konferensi pers di Canberra, seperti dilansir AFP, Rabu (23/7/2014).
Abbott menyerukan adanya proses pencarian yang menyeluruh di lokasi kejadian yang ada di wilayah Ukraina bagian timur. "Sangat diperlukan untuk semua jasad bisa ditemukan," tegasnya.
Pemimpin Australia tersebut menambahkan bahwa dirinya sangat khawatir dengan proses pencarian seluruh jasad korban. "Itu berlangsung hingga sekarang cukup tidak profesional," sebutnya.
"Selama masih ada kemungkinan bahwa masih ada jasad warga Australia di luar sana, kami berhutang pada keluarga korban untuk melakukan upaya terbaik untuk menemukan mereka," tandas Abbott.
Terdapat perbedaan informasi mengenai jumlah jasad korban yang diserahkan oleh separatis pro-Rusia kepada tim ahli dari Belanda di Kharkiv. Separatis pro-Rusia menuturkan, pada Senin (21/7) bahwa mereka telah menyerahkan sebanyak 282 jasad korban yang disimpan di dalam kereta berpendingin. Namun tim ahli Belanda menyatakan, mereka hanya menerima 200 jasad di dalam kereta berpendingin tersebut.
Terkait hal tersebut, pemantau internasional dari Internasional Organisation for Security and Cooperation in Europe (OSCE) melaporkan adanya sejumlah jasad korban dan potongan tubuh korban yang belum dievakuasi dari lokasi kejadian. (detik.com)
0 komentar:
Post a Comment